Selasa, 08 Juli 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Andry 221
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menyampaikan, penanganan banjir di Jakarta tidak bisa dilakukan hanya secara sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Artinya, Jakarta nggak bisa sendiri,"
Menurutnya, kolaborasi dengan daerah penyangga sangat penting, mengingat banjir terjadi hampir serentak di sejumlah wilayah sekitar Jakarta.
“Ini serentak nih. Bahkan wilayah pinggir kita seperti Tangsel, Bekasi juga kena. Artinya, Jakarta nggak bisa sendiri. Jakarta harus bersama-sama dengan wilayah penyangga,” kata Rano saat meninjau lokasi banjir di Jakarta Selatan, Selasa (8/7).
Ia menjelaskan, pemerintah pusat saat ini tengah menyusun skema penataan kawasan perkotaan Jabodetabek-Punjur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur) melalui pembentukan Dewan Kawasan Aglomerasi (DKA).
Di sisi lain, Pemprov DKI juga telah melakukan sejumlah langkah kolaboratif, seperti memperluas layanan transportasi Transjabodetabek untuk mendorong pengembangan wilayah sekitar, sekaligus menekan kemacetan dan polusi udara di Jakarta.
“Misalnya Transjabodetabek itu juga bagian dari pengembangan wilayah sekitar Jakarta,” ujarnya.
Terkait penanganan banjir di dalam kota, Rano menyampaikan, pihaknya telah menetapkan penlok (penetapan lokasi) sepanjang 14 kilometer untuk program normalisasi sungai.
“Penloknya sudah diteken Gubernur,” singkatnya.
Lebih lanjut, Rano menjelaskan, banjir di Jakarta disebabkan tiga faktor utama, yakni air rob dari laut, hujan lokal serta kiriman air dari wilayah hulu seperti Bogor.
“Nah, kalau sudah begini, Jakarta ini seperti tempurung. Akibatnya ya pasti banjir,” tandasnya.