Minggu, 23 Agustus 2015 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 5365
(Foto: Yopie Oscar)
Puluhan ribu warga memadati area pelaksanaan Lebaran Betawi 2015, di Lapangan Banteng, Gambir, Jakarta Pusat sejak dimulai Sabtu (22/8) kemarin. Penetapan waktu penyelenggaraan Lebaran Betawi setiap tahunnya akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"
Pengunjung Lebaran Betawi ini setiap harinya rata-rata 20 ribu lebih penunjung ," ujar Zainudin, Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, usai penutupan acara Lebaran Betawi 2015, Minggu (23/8).Menurut Zainudin, pihaknya akan terus menyempurnakan segala kekurangan setelah 8 kali pelaksanaan Lebaran Betawi hingga tahun ini. Ia juga berharap bahwa pelaksanaan Lebaran Betawi ini ditetapkan setiap minggu ke empat bulan Syawal atau empat minggu setelah Lebaran Idul Fitri. "Jadi panitia dapat mempersiapkan diri sejak jauh hari agar pelaksanaannya lebih maksimal," ucapnya.
Pantauan Beritajakarta.com di lapangan, memang lokasi acara tersebut cukup dipadati oleh warga DKI Jakarta. Bahkan setiap pejabat wilayah dan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pun banyak terlihat di lokasi. Cuaca yang panas dan juga banyaknya debu di Lapangan Banteng tidak menyurutkan antusias warga melihat dan menikmati Lebaran Betawi 2015.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, warga ibukota harus bersyukur. Sebab di Jakarta masih ada Lebaran Betawi sehingga seluruh warga terutama yang muslim masih dapat saling silaturahmi, maaf memaafkan walau lebaran telah berlalu. Terlebih ke depan Lebaran Betawi ini juga akan dijadikan agenda rutin tahunan setiap setelah Lebaran Idul Fitri.
“Kita sangat bersyukur orang Islam di sini walaupun bulan Syawal mau lewat, kita bisa minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin. Ini ciri khas bangsa kita,” tuturnya Basuki.
Dini Hasanah (32) salah satu pengunjung sangat senang dengan adanya Lebarang Betawi 2015. Ia mengharapkan ke depan pelaksanaan Lebaran Betawi bisa lebih baik lagi. "Senang karena banyak kebudayaan Betawi yang ditampilkan, terutama kuliner khas Betawi. Kalau bisa ke depan lebih baik lagi, dari penataan stand dan juga kebersihannya dijaga," tandas warga Kemayoran, Jakarta Pusat ini.