Kamis, 05 Juni 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 621
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyaksikan penandatanganan perjanjian penyertaan modal dan perjanjian pemegang saham dalam rangka KUB (Kelompok Usaha Bank) antara PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (5/6).
"Kerja sama ini mudah-mudahan saling menguntungkan,"
Ia menyambut baik atas terwujudnya kerja sama ini. Pramono berharap kerja sama antara Bank DKI dan Bank Maluku Malut dapat berjalan baik dan memberikan manfaat yang saling menguntungkan.
"Kerja sama ini mudah-mudahan saling menguntungkan. Kerja sama ini mudah-mudahan memberikan dampak hasil yang positif bagi masyarakat di Maluku, Maluku Utara, maupun di Jakarta," ujar Pramono.
Pramono menilai momentum pelaksanaan penandatanganan kerja sama ini sangat tepat karena dilakukan setelah Bank DKI merombak seluruh jajaran direksi dan komisarisnya. Perombakan jajaran direksi ini dilakukan untuk memperbaiki manajemen pengelolaan Bank DKI secara profesional.
"Karena saya betul-betul ingin Bank DKI ini naik kelas. DKI ini kan captive market-nya besar banget," katanya.
Pramono menyampaikan, pengelolaan yang tidak profesional menyebabkan keuntungan Bank DKI sempat mengalami penurunan. Karena itu, untuk mewujudkan sikap profesionalisme di Bank DKI, perekrutan seluruh jajaran direksi pun dilakukan secara profesional.
"Ada ruang orang untuk bisa nitip sebagai Direksi, sebagai Komisaris di Bank DKI. Maka untuk urusan Bank DKI, betul-betul saya tidak membuka ruang apapun orang bisa menitip sebagai apapun," jelasnya.
Selain itu, Pramono juga tengah menyiapkan Bank DKI agar bisa segera melantai di bursa saham melalui IPO (Initial Public Offering). Menurutnya, dengan adanya pengawasan publik, maka keuntungan dan aset Bank DKI juga akan mengalami kenaikan.
Pramono juga menyinggung mengenai kasus Sritex yang sempat menyeret nama Bank DKI. Menurutnya hal ini merupakan akibat dari ketidak-profesionalan pengelolaan Bank DKI.
"Maka saya bilang sama Pak Dirut. 'Pak Dirut, yang seperti ini gak boleh terjadi lagi'. Harus profesional, dipersiapkan untuk naik kelas, IPO," tandasnya.