Selasa, 13 Mei 2025 Reporter: Nurito Editor: Toni Riyanto 422
(Foto: Nurito)
Innalillahi wainna ilaihi rojiun, kabar duka datang dari Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1984-1987, Mayjen TNI (Purn) Eddie Mardjoeki Nalapraya.
"Sebagai masyarakat Jakarta kami sangat kehilangan,"
Eddie wafat hari ini pada pukul 09.50 WIB, setelah sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, di usia 93 tahun.
Rencananya pada pukul 15.00 jenazah akan
dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa dan dedikasinya kepada bangsa.Sebelum dimakamkan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, serta sejumlah tokoh datang bertakziah ke tempat jenazah disemayamkan di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Pram dan Rano juga turut menunaikan Salat Jenazah yang dipimpin oleh Habib Abu Bakar bin Salim bin Umar bin Hood Alatas. Turut dalam barisan makmum salat ini antara lain, mantan Wali Kota Jakarta Timur, Andi Mapaganti; Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Muhammad Taufiq; pedangdut legendaris Rhoma Irama; dan lainnya.
Pramono mengatakan, dua bulan lalu, dirinya bersama Rano Karno diterima Eddie Mardjoeki Nalapraya di rumahnya di kawasan puncak Bogor Jawa Barat untuk menjalin silaturahmi sambil membahas soal pencak silat ke depan.
Pram merasa sangat kehilangan sosok Eddie Mardjoeki Nalapraya sebagai tokoh silat nasional yang telah membawa harum nama pencak silat Indonesia ke dunia internasional.
"Saya menjadi saksi bahwa Pak Eddie orang yang sangat baik, berjasa bagi bangsa, negara, Jakarta, dan masyarakat Betawi. Terutama bagi pencak silat yang mendunia karena peran beliau," ungkapnya, Selasa (13/5).
Pram mengajak kepada semua yang datang bertakziah untuk mendoakan agar almarhum diterima di sisi Allah dan mendapatkan surga.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno juga mengaku merasa sangat kehilangan Eddie Mardjoeki Nalapraya seorang tokoh Betawi yang sangat luar biasa.
"Almarhum semasa hidupnya dikenal sebagai nasionalis dan pemersatu. Beliau berhasil membawa pencak silat Indonesia ke olimpiade tingkat internasional. Sebagai masyarakat Jakarta kami sangat kehilangan. Secara pribadi kami sangat kehilangan yang luar biasa," tandasnya.