Kamis, 24 April 2025 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 126
(Foto: Folmer)
Tim Penilai Adiwiyata Kota Jakarta Pusat menyambangi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 118 Cempaka Putih dan SDN 03 Kemayoran, Kamis (24/4).
"Sebanyak 18 sekolah di Jakarta Pusat menjadi calon Adiwiyata,"
Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabag PLH) Kota Jakarta Pusat, Martua Sitorus mengatakan, penilaian Sekolah Adiwiyata untuk membentuk kesadaran dan pengetahuan tentang pelestarian lingkungan hidup di lingkungan sekolah. Sedangkan program Proklim merupakan pelestarian lingkungan hidup di lingkungan masyarakat.
"Jika program Proklim dan Adiwiyata berjalan baik, memudahkan meraih penghargaan Adipura. Sebab, semua pihak dari unsur pemerintah, RW, RT, masyarakat dan sekolah bergerak," ucap Martua.
Ia mengungkapkan, beberapa kriteria penilaian Adiwiyata diantaranya lingkungan sekolah, taman, pengelolaan sampah dan bagaimana lingkungan sekolah dapat menstimulasi siswa - siswi.
"Sebanyak 18 sekolah di Jakarta Pusat menjadi calon Adiwiyata dari masing-masing kecamatan," ungkapnya.
Kepala SMPN 118, Wahyu Ridwan, mengaku senang sekolahnya bisa menjadi salah satu calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Jakarta Pusat 2025.
"Kami ingin menciptakan lingkungan sekolah bersih dan nyaman," tegasnya.
Untuk menstimuli anak didiknya menerapkan pola hidup bersih, sehat serta menjaga dan melestarikan lingkungan, jelas Wahyu, pihaknya .memiliki jargon "Lisa Amat" yakni Liat Sampah Ambil Masukan Tong.
Sementara, Kepala SDN 03, Hasanah mengaku, mengikuti penilaian Adiwiyata untuk mewujudkan sekolah yang bersih, nyaman, asri, rindang, lingkungan kondusif, dan menyenangkan sehingga proses pembelajaran berjalan lancar.
"Kami berharap masukan dan arahan sehingga bisa lebih baik lagi," ungkapnya.