Kamis, 20 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 4859
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan, teori untuk memimpin ibu kota cukup mudah. Setidaknya ada tiga teori yang digunakannya selama memimpin ibu kota yakni pecat, pecat, dan pecat.
"Di Jakarta ini teorinya gampang sekali, ada tiga yakni nomor satu pecat, nomor dua pecat, nomor tiga pecat. Cuma tiga saja, nggak ada yang lain," kata Ahok di Balaikota, Kamis (20/8).
Selain itu, menurut mantan Bupati Belitung Timur ini, dalam memimpin Jakarta juga tidak diperlukan otak. Melainkan hanya perlu otot yang kuat saja. "Nggak perlu otak, yang penting otot. Otot jantung, otot saraf, otot kaki, otot tangan. Modal otot saja. Yang penting kita nggak terima suap, ikuti aturan, kita mempermudah," ucapnya.
Seperti diketahui, Ahok terus melakukan rotasi jabatan. Bahkan jika ada pejabat yang tidak maksimal dalam melayani masyarakat mereka langsung distafkan atau demosi. Namun ia memberikan kesempatan kepada staf yang memiliki kemampuan untuk bisa menjadi pejabat atau naik jabatan.
Kesempatan tersebut diberikan Ahok melalui seleksi dan promosi jabatan terbuka atau lebih dikenal dengan lelang jabatan. Beberapa pejabat yang didemosi kemudian ditempatkan di Badan Pendidikan dan Latihan (Diklat).