Rabu, 19 Agustus 2015 Reporter: Folmer Editor: Lopi Kasim 3490
(Foto: doc)
Puluhan kepala keluar
ga (KK) Pinangsia yang terkena proyek pembangunan jalan inspeksi Anak Kali Ciliwung tidak menghadiri undangan pengundian rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang digelar di kantor Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (19/8).Berdasarkan pantauan, hingga sore, tidak satu pun warga bantaran anak Kali Ciliwung datang untuk menghadiri undangan yang telah disampaikan oleh Walikota Jakarta Barat, Anas Efendi saat bertemu pada Selasa (18/8) sore.
Bahkan, pihak Kecamatan Taman Sari serta perwakilan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta telah mengutus perwakilannya untuk mengajak warga menghadiri pertemuan tersebut.
"Kami sudah mengutus orang untuk meminta warga hadir, tapi ditolak. Mereka bersikukuh bertahan tinggal di bantaran anak kali Ciliwung," kata Camat Tamansari, Paris Limbong kepada beritajakarta.com, Rabu (19/8).
Dikatakan, pihaknya selaku pelayan masyarakat telah berupaya dengan cara musyawarah meminta warga agar bersedia pindah dari lokasi yang akan dibangun jalan inspeksi kali.
"Ya, kita tidak bisa memaksa, hanya sebatas mengetuk hati warga untuk mau pindah ke rusunawa yang telah disiapkan oleh Pemprov DKI," ujarnya.
Ditambahkan Paris, penolakan warga untuk hadir dalam pengundian tersebut akan dilaporkan kepada Walikota Jakarta Barat, Anas Efendi dan ditindaklanjuti kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama.
"Pembangunan jalan inspeksi dan normalisasi Anak Kali Ciliwung ini demi kepentingan umum. Jadi, fakta membuktikan bahwa warga yang selama ini bersuara tidak diberikan rusun sebagai tempat relokasi telah terjawab. Mereka sendiri kok tidak mau hadir pada hari ini," tegasnya.