Rabu, 19 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 3918
(Foto: Rudi Hermawan)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta PD Pasar Jaya untuk memperbaiki sistem parkir di pasar-pasar tradisional. Pasalnya, selama ini parkir di pasar selalu dikuasi oleh organisasi masyarakat (ormas) dan preman. Sehingga pajak parkir tidak masuk ke kas daerah.
Ahok mengatakan, permasalahan pasar harus segera diselesaikan. Sehingga perparkiran pasar tidak lagi dikuasi oleh preman dan ormas. Salah satu yang menjadi sorotannya adalah Pasar Warakas di Jakarta Utara.
"Parkir di Pasar Jaya juga ada masalah banyak. Ada dikuasi preman dan ormas. Mereka berbagi pasar, salah satu yang di Warakas," kata Ahok saat meresmikan Pasar Manggis di Jakarta Selatan, Rabu (19/8).
Menurut Ahok, untuk menghilangkan ormas dan preman, pihaknya akan memasang terminal parkir electronic (TPE), seperti yang sudah diberlakukan di Jalan Agus Salim (Jalan Sabang). Nantinya ormas dan preman yang ada akan direkrut sebagai petugas parkir. Mereka akan mendapatkan gaji sebesar dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP).
"Nah ini mau pelan-pelan dengan sistem meteran (TPE) semua kita perbaiki. Mereka bisa dipekerjakan lah, dua kali UMP. Tapi kayaknya dia nggak mau karena sudah biasa nilep. Nah itu gimana caranya kasih tahu dia, harus kerja yang benar," ujar Ahok.
Bahkan menurut Ahok, sebelumnya uang dari hasil parkir digunakan untuk merenovasi pasar. Sehingga preman dan ormas merasa memiliki dan menguasainya. Hal itu harus dihilangkan mulai dari sekarang.
"Malah dulu, mereka ambil dan pungut parkir itu untuk perbaiki pasar. Karena dulu nggak ada duit kan, jadi seolah-olah pasar ini punya mereka. Tapi sekarang kita akan ubah," jelas Ahok.