Minggu, 09 Februari 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 635
(Foto: Nugroho Sejati)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, meninjau kesiapan Puskesmas Tanah Abang dan Puskesmas Tebet menjelang peluncuran program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang akan dimulai pada Senin, 10 Februari 2025.
" Ini juga menjadi kado ulang tahun bagi masyarakat,"
Dalam peninjauan tersebut, Teguh memastikan kesiapan sarana dan prasarana (Sarpras) puskesmas, termasuk alur pelayanan bagi masyarakat yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan gratis.
“Insya Allah, besok 10 Februari 2025 akan dimulai pemeriksaan kesehatan gratis sebagai salah satu program strategis dari Bapak Presiden Prabowo. Ini juga menjadi kado ulang tahun bagi masyarakat,” ujar Teguh, di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (9/2).
Teguh mengatakan, program ini mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat dan telah dipersiapkan secara matang oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
“Saya ingin memastikan bagaimana alur pelayanan bagi masyarakat yang datang ke puskesmas, mulai dari area parkir, registrasi, antrean, pemeriksaan, hingga edukasi kesehatan pasca-pemeriksaan,” katanya.
Ia menjelaskan, program ini bertujuan mendeteksi dini penyakit yang mungkin diderita masyarakat, sekaligus memberikan edukasi terkait pengobatan dan upaya menjaga kesehatan.
Pada kesempatan itu, Teguh mengajak masyarakat untuk mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile, yang akan memudahkan proses pemeriksaan melalui skrining mandiri. Menurutnya, aplikasi ini membantu petugas puskesmas dalam mempercepat pelayanan.
“Kalau sudah download nanti ada semacam skrining mandirinya, ada beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan yang bersangkutan. Dan ini akan membantu petugas di puskesmas untuk lebih cepat melakukan pelayanan. Namun, bagi masyarakat yang belum mengunduh, petugas puskesmas siap membantu proses instalasi dan skrining di tempat,” katanya.
Teguh mengatakan, pemeriksaan kesehatan gratis ini akan tersedia di 44 puskesmas kecamatan di seluruh Jakarta. Ia menyampaikan, layanan ini akan diperluas ke 292 puskesmas pembantu atau di tingkat kelurahan ke depannya.
“Jakarta adalah barometer nasional. Kita ingin memastikan layanan kesehatan ini berjalan optimal dan menjadi role model bagi daerah lain,” tambahnya.
Teguh optimistis program ini dapat berjalan lancar dengan kesiapan tenaga medis dan fasilitas yang sudah terintegrasi dengan layanan primer (ILP).
“Prinsipnya, kita siapkan, kita ingin untuk program ini sukses. Ini adalah program yang bagus, dan ini juga kita wajib menyukseskan program ini. Kami berkomitmen untuk menyukseskan program ini karena manfaatnya sangat besar bagi kesehatan masyarakat,” tandasnya.