Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar talkshow #Herstory dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-96 tahun 2024.

Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Gedung Kesenian Jakarta, Jalan Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat ini dihadiri narasumber perempuan yang kompeten di bidangnya yakni, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid; Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan; Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati; Plt Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati; dan Founder Narasi TV, Najwa Shihab.

Berbagai kisah inspiratif dan harapan disuarakan oleh para narasumber dalam talkshow yang mengambil tema ‘Perempuan dan Ibu di Era Digital Menuju Jakarta Kota Global’.

Dalam paparannya, Menteri Komdigi, Meutya Hafid mengajak kaum perempuan untuk berani menyampaikan aspirasi salah satunya melalui pemanfaatan kanal digital.

"Ayo bersama menggunakan momen peringatan Hari Ibu ke-96 tahun 2024, melek digital bagi kaum perempuan Indonesia untuk menyampaikan aspirasi, berkumpul, menyuarakan hal-hal yang diperjuangkan dan berwirausaha," ujar Meutya Hafid, Rabu (18/12).

Sementara itu, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan menuturkan, Hari Ibu merupakan momen bersejarah sebagai gerakan perempuan di Indonesia.

“Saya mengajak perempuan di Indonesia terus bergerak dan bersuara berjuang menolong untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya," tuturnya.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati mengaku semakin bangga sebagai perempuan Indonesia. Peringatan Hari Ibu bagi dirinya kembali mengingatkan bahwa Ibu sebagai inspirator bagi semua perempuan.

"Untuk itu, saya mengajak kaum perempuan saling men-support dan bangkit untuk membuat Indonesia lebih maju," ajaknya.

Sementara, peringatan Hari Ibu bagi Najwa Shibab memiliki makna lain. Ia mengungkapkan, semua perempuan memiliki multi peran sebagai ibu, pekerja dan sebagainya yang berimplikasi banyak tuntutan. Selalu ada dilema yang dihadapi perempuan di antaranya pintar memasak, memiliki perhatian besar kepada orang tua dan sebagainya.

"Sebagian dari kita di ruangan ini adalah perempuan yang memiliki cukup kemerdekaan untuk menentukan pilihan sendiri, seseuatu yang tidak dimiliki perempuan di luar sana. Pemprov DKI adalah contoh hampir sempurna yang telah menempatkan banyak perempuan untuk menduduki posisi strategis di lingkungan pemerintahan," tandasnya.