Selasa, 17 Desember 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 656
(Foto: Istimewa)
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta meningkatkan pengawasan pangan segar yang beredar di wilayah Jakarta menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Langkah ini bertujuan memastikan produk pangan asal tumbuhan, peternakan, dan perikanan aman dikonsumsi masyarakat selama periode liburan.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, pengawasan dilaksanakan mulai 17 hingga 31 Desember 2024, menyasar 20 pasar tradisional dan 10 pasar modern atau swalayan yang tersebar di Jakarta.
“Kami berkomitmen memastikan pangan segar yang beredar di Jakarta memenuhi standar keamanan, terutama di masa peningkatan konsumsi seperti Nataru,” ujar Eli, Selasa (17/12).
Tim Dinas KPKP DKI Jakarta menyasar pasar tradisional dan modern (swalayan) di wilayah Jakarta Barat pada hari pertama pengawasan yakni, Hypermart Puri Indah, Hari-Hari Kalideres, Pasar Pecah Kulit, Pasar Jembatan Besi, Pasar Tomang Barat, Pasar Ganevo, Pasar Slipi, dan Pasar Pos Pengumben. Selain itu, pengawasan juga dilakukan di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.
Eli menyampaikan, pengujian dilakukan secara langsung di lokasi menggunakan mobil laboratorium yang dilengkapi peralatan canggih.
“Kami melakukan uji sampel dengan parameter residu pestisida, formalin, rhodamin, dan eber untuk memastikan tidak ada bahan berbahaya dalam pangan segar yang dijual,” kata Eli.
Dinas KPKP DKI Jakarta bekerja sama dengan Korwas Polda Metro Jaya dalam pelaksanaan pengawasan untuk memastikan kelancaran dan ketertiban proses inspeksi.
“Kolaborasi dengan aparat penegak hukum penting untuk memberikan efek jera bagi pelanggar dan memastikan keamanan pangan bagi masyarakat,” ucapnya.
Dinas KPKP DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan teliti dalam memilih produk pangan. Masyarakat diminta memastikan membeli produk yang segar, perhatikan label dan tanggal kedaluwarsa, serta tidak ragu melaporkan jika menemukan indikasi pangan yang tidak aman.
“Dengan intensifikasi pengawasan ini, diharapkan masyarakat DKI Jakarta dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang, tanpa khawatir terhadap keamanan pangan yang dikonsumsi,” tandasnya.