Selasa, 26 November 2024 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Erikyanri Maulana 394
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Sudin PPAPP) Jakarta Barat menggelar Audit Stunting di Ruang Soewiryo, Gedung Blok B, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (26/11).
Kepala Sudin PPAPP Jakarta Barat, Noer Subchan mengatakan, kegiatan diikuti oleh 70 peserta yang merupakan perwakilan dari kecamatan, kelurahan dan puskesmas.
“Stunting bukan hanya sekadar masalah gagal tumbuh, tapi lebih dari itu karena stunting merupakan hasil dari tidak kuatnya asupan gizi yang berkepanjangan atau penyakit infeksi yang kronis berdampak jangka panjang yang dapat memengaruhi kualitas SDM," ujar Noer.
Diungkapkan Noer, untuk wilayah Jakarta Barat, angka prevalensi stunting menurun menjadi 15,2 persen pada tahun 2022, dari yang sebelumnya 17,6 persen pada tahun 2021. Dengan komitmen dan upaya yang berkelanjutan diharapkan angka prevalensi dapat turun hingga 14 persen pada tahun 2024.
Untuk itu, dikatakan Noer melalui penguatan deteksi dini serta intervensi spesifik dan sensitif, stunting dapat dicegah dengan dukungan semua program dan sektor mitra yang berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting.
"Dengan kegiatan ini diharapkan dapat mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan kasus serupa. Dengan audit diharapkan menjadi pembelajaran untuk penguatan dan konvergensi program serta memastikan intervensi spesifik dan sensitif sampai pada sasaran hingga kasus stunting di Jakarta Barat dapat tercapai target menjadi 14 persen pada tahun 2024," tandasnya.
Adapun narasumber yang hadir pada kegiatan tersebut, dr Herwanto dari Universitas Tarumanegara dan dr Syarifah Chairano dari RS Hermina.