Jumat, 15 November 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 507
(Foto: Nurito)
Sebanyak 193 peserta mengikuti Seleksi Tilawatil Qur'an dan Musabaqoh Al Hadist (STQH) ke XXVIII di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Jumat (15/11). Kegiatan dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) DKi Jakarta, Marullah Matali.
Kegiatan yang diikuti kafilah dari lima wilayah kota dan satu kabupaten ini akan berlangsung hingga Senin (18/11). Ada 38 anggoat dewan hakim dikukuhkan untuk menilai peserta lomba.
Dalam sambutannya, Marullah berharap, STQH yang rutin digelar setiap tahun ini menjadi tradisi yang penuh keberkahan dan partisipasi dari para pesertanya sangat bagus dan antusias.
"Mudah-mudahan ini menjadi keberkahan bagi Jakarta Timur dan DKI Jakarta," kata Marullah.
Ia juag berpesan bagi yang ber- musabaqah bahwa semua yang dilantunkan diniatkan lillahita'ala dan itu akan memberikan nuansa kebaikan bagi kota Jakarta.
"Semoga semua berjalan lancar serta menghasilkan qori dan qoriah, hafidz dan hafidzah tingkat nasional," harapnya.
Sementara, Ketua Panitia STQH XXVIII, Muhamad Ali menjlaskan, STQH ini diikuti 193 peserta dari 10 golongan. Seperti tilawah, tahfidz 1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz, 30 juz, selain itu ada 30 juz dengan tafsirnya, bahasa Arab.
"Untuk tilawah juga ada golongan anak-anak, dewasa, putra dan putri," tukasnya.
Disebutkan, hadiah sudah disiapkan panitia. Yakni selain mendapatkan piala dan piagam juga ada uang pembinaan. Untuk juara 1 Rp 50 juta, kedua Rp 30 juta dan ketiga 20 juta.
Kegiatan STQH XXVIII ini menghadirkan 120 dewan hakim yang menjadi juri. Mereka sangat profesional di bidangnya masing-masing. Karena ada yang ahli tahfidz, tilawah dan ada seorang qori.
Harapannya, dari lomba ini ada peningkatan dari segi kualitas, sehingga DKI Jakarta dapat meraih juara umum dalam STQH nasional di Kendari, Sulawesi Tenggara nanti.
Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar berharap, STQH ini akan melahirkan generasi yang tidak hanya cakap dalam memahami agama tetapi juga siap berkontribusi untuk membangun bangsa ini.
"STQH adalah wadah untuk memperkuat pemahaman akan kekayaan spiritual yang terkandung dalam kitab suci dan juga sebagai sarana pemupuk akhlak mulia," tandas Anwar.