Rabu, 30 Oktober 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 765
(Foto: Andri Widiyanto)
Menghadapi musim hujan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta memastikan kesiapan armada, infrastruktur pengendali banjir dan petugas di lapangan. Upaya ini dilakukan untuk memaksimalkan penanganan banjir.
Plt Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum mengatakan, kesiapan tersebut termasuk operasional unit pompa dan alat berat serta koordinasi lintas instansi untuk meminimalisasi dampak banjir.
Ia menyampaikan, Dinas SDA DKI Jakarta memiliki 577 unit pompa stasioner yang tersebar di 202 lokasi dengan kondisi baik. Selain itu, 557 unit pompa mobile dan 254 unit alat berat juga beroperasi dengan baik. Ika menjelaskan, terdapat sekitar 6.941 petugas yang siap siaga, terdiri dari operator pompa dan satgas di lapangan.
“Para petugas ini akan berjaga selama 24 jam dengan sistem sif selama musim hujan untuk memastikan semua peralatan beroperasi dengan baik,” ujar Ika, Rabu (30/10).
Ika menjelaskan, pengerukan waduk dan saluran penghubung (PHB) masih berlangsung. Tercatat, 605.498,99 meter kubik sedimen telah dikeruk hingga Oktober 2024.
“Per Oktober 2024 ini, 838.912,39 meter kubik yang sudah kita keruk di saluran-saluran PHB, waduk dan sungai. Selain itu, embung dan polder sudah dipersiapkan untuk mengoptimalkan kapasitas penampungan air,” kata Ika.
Ia mengatakan, Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi memberikan arahan agar seluruh petugas dan operator di lapangan berkoordinasi dengan baik serta menjaga konsistensi. Selain itu, koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta dukungan dari wali kota diharapkan dapat memaksimalkan penanganan banjir.
“Pj Gubernur menekankan bahwa penanggulangan banjir tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas SDA tetapi harus melibatkan seluruh OPD,” tandas Ika.
Sebagai informasi, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, musim penghujan sudah dimulai, dengan puncak curah hujan diprediksi terjadi pada Februari 2025.