Minggu, 13 Oktober 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 407
(Foto: Nurito)
Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII resmi ditutup, Minggu (13/10) malam. Penutupan dilakukan di Stadion Manahan Surakarta, Jawa Tengah oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.
Perhelatan olahraga penyandang kebutuhan khusus yang dibuka Presiden Joko Widodo, Minggu (6/10) malam lalu, diikuti 5.178 atlet dan official dari 35 provinsi.
Acara penutupan dimeriahkan hiburan musik dengan penampilan penyanyi asal Magelang, Woro Widowati dan penyanyi dangdut asal Kediri, Niken Salindry. Selain itu, ada pula Endank Soekamti, Maliq D'Essentials serta Jono Joni.
Pengunjung juga disajikan aksi tari penyandang disabilitas dari Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta (YPAC), SLB Negeri Cangkalan Karanganyar, SLB YKAP SOLO, Sanggar Hiphop timeless dengan arahan koreografer ternama Eko Supriyanto.
Kemudian, ada defile dari 36 kontingen peserta Peparnas dan ditutup dengan pesta kembang api.
Ketua National Paralympic Committee (NPC) DKI, Yasin Onasie mengatakan, sangat mengapresiasi 167 atletnya yang tampil luar biasa dan berhasil menempati posisi tiga besar di ajang Peparnas XVII Solo ini.
"Ini baru pertama kali DKI Jakarta masuk peringkat ketiga di ajang Peparnas. Jumlah atlet maupun cabang olahraga yang diikuti DKI terbilang sedikit," ujar Yasin.
Ia berharap, saat Peparnas XVIII di NTT dan NTB, Kontingen DKI bisa mengikuti 20 cabang olahraga dengan jumlah atlet lebih banyak lagi. Sehingga, bisa berpeluang menjadi juara umum.
Untuk diketahui, pada Peparnas ini DKI mengirimkan 167 atlet yang mengikuti 13 dari 20 cabang olahraga.
Awalnya, kontingen DKI ditargetkan menduduki peringkat lima dengan medali 25 emas.Namun, di hari terakhir, raihan emas DKI melesat hingga 39
dan berhasil menduduki peringkat tiga besar, di bawah Jawa Tengah dan Jawa Barat."Perolehan medali emas ini, benar-benar diluar prediksi. Kami bangga dengan perjuangan atlet, pelatih dan official serta seluruh yang terlibat di dalam tim," tandasnya.