Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk terus memperkuat layanan air perpipaan guna mengurangi penggunaan air tanah.

Hal tersebut ditegaskan Heru, usai meninjau pemasangan instalasi pipa aliran air di rumah warga, Jalan Waradan Kelurahan Pondok Kopi.dan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran III PAM Jaya, Jalan Inspeksi Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (23/9) sore.

"Sore ini kita lihat dua titik lokasi, yang pertama adalah penyambungan IPA untuk rumah tangga yang tadinya belum mendapatkan air perpipaan, sekarang sudah disambung oleh PAM Jaya. Lalu, lokasi kedua adalah pembangunan IPA Buaran III," kata Heru, dikutip dari Siaran Pers DKI.

Dilanjutkan Heru, penyambungan IPA untuk rumah tangga itu tidak hanya membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih tapi juga mengurangi penggunaan air dan nantinya juga akan berpengaruh terhadap upaya penanggulangan banjir di Jakarta.

"PAM Jaya bersama Pemprov DKI terus berupaya untuk menanggulangi banjir yang diakibatkan penurunan permukaan air tanah," imbuhnya.

Diakui Heru, saat ini masih diperlukan pembenahan di semua aspek dalam penggunaan air perpipaan agar jangkauan layanan air perpipaan semakin luas. 

Karena itu, sejak dua tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta melalui PAM Jaya terus melakukan pembenahan dan perbaikan perpipaan.

Selain itu, menambah kapasitas air baku yang terdapat di dua lokasi, yaitu reservoir Cilincing dengan kapasitas mencapai 20 juta liter untuk catchment area sekitar Jakarta Utara dan reservoir Pondok Kopi dengan kapasitas 5 juta liter untuk catchment area sekitar Jakarta Timur.

Diharapkan Heru, pada  2030 mendatang jangkauan air bersih sudah bisa diberikan kepada semua masyarakat Jakarta. Dengan begitu, Jakarta ke depan tidak akan sampai mengalami kondisi krisis air bersih.

Mengenai kelanjutan proyek IPA Buaran III, Pj Gubernur Heru berharap pembangunannya bisa rampung sekitar April atau Mei 2025. Sehingga hasilnya dapat menambah layanan air bersih kepada masyarakat.

"Masyarakat tidak usah khawatir, pada 2030, air bersih bisa kita atasi atau stoknya ada. Ini adalah proyek strategis nasional yang kita harus laksanakan," tegasnya.

Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasruddin mengatakan, pihaknya terus melakukan penyambungan air perpipaan baru untuk rumah tangga di area timur dan utara Jakarta. 

Saat ini, kata Arief, total sambungan baru yang telah terkoneksi dengan bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah sebanyak 11.455 sambungan rumah.

Hingga akhir 2024 ini, jelas Arief, sambungan baru air perpipaan akan mencakup 16.000 rumah warga. Di luar itu, pihaknya juga sudah menyambung koneksi baru yang totalnya hingga saat ini mencapai 32.000 sambungan rumah.

"Masih ada pekerjaan rumah yang memang cukup banyak. Tetapi, hari ini saya ingin membawa Pj Gubernur melihat infrastruktur yang sudah kita siapkan, termasuk infrastruktur yang sudah diselesaikan oleh Kementerian PUPR," katanya.

Dijelaskan Arief, IPA Buaran III memiliki kapasitas 3.000 liter per second dan pembangunannya masih on the track. Secara keseluruhan, progres pembangunan sudah mencapai sekitar 73 persen.

Untuk wilayah Barat Jakarta, ungkap Arief,  pihaknya akan memaksimalkan operasional IPA Pejompongan di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Lalu, untuk layanan di Selatan Jakarta, pihaknya membangun IPA Pesanggrahan dan IPA Ciliwung.

"Untuk IPA Pesanggrahan akan beroperasi pada 2025 dan Ciliwung pada 2026. Mudah-mudahan tidak terlalu banyak kendala, sehingga 2030 pelayanan air perpipaan bisa 100 persen menjangkau masyarakat Jakarta," tandasnya.