Jumat, 13 September 2024 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 719
(Foto: Folmer)
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menetapkan Joe Aditya Wijaya Kurniawan sebagai atlet renang
mewakili Provinsi DKI Jakarta pada ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024.Keputusan ini menindaklanjuti Relass Pemberitahuan Amar Putusan Dewan Hakim PON XXI/2024 kepada KONI DKI Jakarta selaku pemohon.
Manajer Tim Aquatik DKI Jakarta, Jovinus Carolus Legawa mengatakan, keputusan keikutsertaan Joe Aditya Wijaya Kurniawan sebagai atlet renang mewakili DKI Jakarta di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024, sudah final.
"PB PON XXI/2024 sudah menetapkan Joe Aditya Wijaya Kurniawan sebagai atlet renang kontingen DKI Jakarta, bukan mewakili Provinsi Sulawesi Tengah. Kami berharap semua pihak dapat mematuhi putusan hukum yang telah ditetapkan," ujar Jovinus Carolus Legawa, di Medan, Jumat (13/9).
Dikatakan Joevinus, Joe Aditya datang bersama belasan atlet renang kontingen DKI Jakarta untuk mengikuti sejumlah nomor perlombaan renang di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Permasalahan dua kepemilikan ID Card Joe Aditya ini diselesaikan pada technical meeting aquatik yang dilakukan Jumat sore di Hotel Raz, Medan, tempat mayoritas peserta kompetisi aquatik menginap.
Jovinus Carolus Legawa mengikuti acara pertemuan teknik aquatik bersama Aldwin Rahadian, Chef de Mission (CdM) Kontingen Jakarta untuk Sumut, didampingi Wakil Komandan Kontingen Hengki Silatang.
Jovinus Carolus Legawa menyesalkan adanya permasalahan tersebut, apalagi sampai ada kesan Joe Aditya sengaja disembunyikan oleh pihak Sulteng.
“Dia berangkat bersama kita, sudah berlatih, tiba-tiba bersama Sulteng,” katanya.
Sementara, Wakil Ketua Umum I KONI dan CdM Kontingen DKI Jakarta untuk Medan, Aldwin Rahadian menambahkan, sesuai hasil rapat technical meeting, mutasi perpindahan Joe Aditya sebagai atlet mewakili Provinsi Sulteng tidak sah sesuai Surat validasi PB PON dan KONI Pusat yang menyatakan Joe Aditya sebagai atlet renang kontingen DKI.
"Atlet tidak boleh menjadi korban. Ini prinsip kita harus diselamatkan dan tidak boleh dipotong karier Joe Aditya karena kita saling berebutan sehingga pada akhirnya mengorbankan si atlet," tandasnya.