Selasa, 10 September 2024 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Erikyanri Maulana 675
(Foto: Istimewa)
Sebagai upaya meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar acara Business Matching batch ke-16, di Ruang Serba Guna Ali Sadikin, Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Barat.
Kepala Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, Business Matching merupakan agenda rutin yang mempertemukan para pelaku usaha industri yang telah memiliki sertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dengan para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ), dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), khususnya di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
“Penguatan ekonomi yang berbasis industri merupakan salah satu indikator majunya suatu kota global. Industri dalam negeri membutuhkan kepastian demand untuk bisa berkembang dan melakukan riset agar dapat menghasilkan produk inovatif pengganti produk impor. Maka dari itu, Business Matching P3DN ini digelar untuk membuka peluang bagi produk yang telah dihasilkan oleh industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri,” jelasnya, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta, Selasa (10/9)
.Ratu juga menambahkan, berdasarkan pantauan laman Bigbox LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), tahun ini Provinsi DKI Jakarta telah merealisasikan belanja Produk Dalam Negeri sebesar Rp 16,05 triliun per 6 September 2024.
“Nilai ini adalah 62,61% dari komitmen belanja Produk Dalam Negeri pada RUP sebesar Rp 30,68 triliun,” terangnya.
Lebih lanjut, Ratu memaparkan hasil kajian Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan beberapa dampak ekonomi di Jakarta dari aksi afirmasi belanja Produk Dalam Negeri, sebagai berikut:
a. Terjadi kontraksi atas impor luar negeri Jakarta pada semester I/2024 (impor barang konsumsi sebesar -7,30%; impor barang modal sebesar -14,34%; dan impor bahan baku dan penolong sebesar -6,02%).
b. Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada Triwulan II/2024 menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 28,95% dan 57,8%.
Sementara itu, Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Barat Indra Patrianto, yang turut hadir pada kesempatan kali ini menyampaikan, saat ini perekonomian di Jakarta Barat sedang menggeliat. Hal ini ditandai dengan beberapa aktivitas pembangunan yang meningkat.
“Ditambah lagi, Jakarta Barat sekarang juga sedang melaksanakan penagihan aset, yang hingga saat ini sudah mencapai lebih dari Rp 4 triliun,” jelasnya.
Ia menambahkan, berdasarkan Bigbox LKPP, tahun ini Jakarta Barat telah mencapai pembelanjaan Produk Dalam Negeri sekitar 51,12%. Maka dari itu, pihaknya akan terus melaksanakan dan menguatkan P3DN, sehingga semua proses pengadaan barang dan jasa di Jakarta Barat akan menggunakan Produk Dalam Negeri.
Acara Business Matching batch ke-16 diikuti oleh 20 peserta, yaitu:
1. PT Techno GIS Indonesia
2. PT Trisula Textile Industries
3. PT Sinar Asia Perkasa
4. PT Tirta Teknosys
5. PT Pratapa Nirmala
6. PT D&V International Makmur Gemilang
7. PT Cakrawala Mega Indah
8. PT Bangga Teknologi Indonesia
9. PT Mitsindo Visual Pratama
10. PT Tekno Otsar Vision
11. PT Prisma Solusindo
12. PT Karya Putra Sukses
13. CV Blotan Asia Art
14. PT Sharp Electronics Indonesia
15. PT Hutama Manggala Persada
16. PT Tanaka Global Cemerlang
17. PT Hema Medhajaya
18. CV Hartz Furniture
19. PT Prima Kusuma Raya
20. PT Juara Bike
Adapun produk bersertifikat TKDN yang dipamerkan pada Business Matching batch ke-16 sangat beragam. Mulai dari seragam, furniture, gadget, peralatan kantor, kerajinan tangan, hingga kendaraan listrik.
Acara Business Matching Batch ke-16 digelar selama empat hari dari Senin (9/9) hingga Kamis (12/9). Dimeriahkan sejumlah kegiatan lain, seperti sosialisasi, monitoring dan evaluasi capaian realisasi belanja produk dalam negeri, dan sebagainya.