Rabu, 28 Agustus 2024 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 588
(Foto: Anita Karyati)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu melalui Suku Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Subanpekab) melakukan monitoring Instalasi Pengolahan Air (IPA) berteknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dan Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) di tujuh pulau permukiman.
Kepala Subanpekab Kepulauan Seribu, Achmad Ichsan Tasik mengatakan,
monitoring ini bertujuan memastikan pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat di Kepulauan Seribu.
"Sesuai instruksi Bupati Kepulauan Seribu, kami memastikan sistem IPA SWRO dan BWRO di Kepulauan Seribu berfungsi dengan baik dan lancar. Sehingga, warga Kepulauan Seribu tidak kekurangan air bersih," ujarnya, Rabu (28/8).
Achmad menjelaskan, tujuh pulau pemukiman yang telah dilakukan pemeriksaan yakni, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Pulau Kelapa Dua, Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Lancang, dan Pulau Untung Jawa.
"Alhamdulillah, kita sudah melakukan kunjungan dan pemeriksaan sistem IPA SWRO dan BWRO
di tujuh pulau permukiman, semua alat berfungsi dengan baik," terangnya.Menurut, setiap pulau memiliki kapasitas IPA yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Secara keseluruhan, SWRO di Kepulauan Seribu itu mampu memproduksi air bersih mencapai 1.867 liter per hari.
"Untuk alokasi air bersih untuk warga masing-masing 64 liter per hari. Kami juga sudah menambahkan kapasitas toren air di Pulau Harapan agar kebutuhan air bersih warga dapat terpenuhi dengan kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan," bebernya.
Kepala Suku Dinas Sumber Dayak Air Kepulauan Seribu, Mustajab menambahkan, pengecekan dan perawatan IPA SWRO maupun BWRO di masing-masing pulau rutin dilakukan.
"Mudah-mudah dengan upaya kami ini, kebutuhan konsumsi air bersih masyarakat tercukupi. Kami akan melakukan peningkatan kapasitas apabila masyarakat membutuhkan," tandasnya.