Jumat, 02 Agustus 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Andry 533
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat mengebut penataan trotoar di kolong FlyOver Roxy, Jalan Hasyim Asyari, Cideng, Gambir. Hingga awal Agustus 2024, progres pekerjaan penataan trotoar telah mencapai sekitar 50 persen.
Kepala Satuan Pelaksana (Satpel) Bina Marga Kecamatan Gambir, Guruh W Pramuyudha mengatakan, pekerjaan trotoar di lokasi merupakan bagian dari penataan kawasan.
"Kami melakukan penataan trotoar mulai dari bagian hulu dan membuat u-turn. Pekerjaan sudah dua pekan dan progresnya sekitar 50 persen," katanya, Jumat (2/8).
Guruh menjelaskan, penataan trotoar di bagian hulu dilakukan untuk memperlebar taman di kolong flyover. Penambahan bidang taman ini direncanakan berbentuk setengah lingkaran di area hulu lahan kolong tol antara satu hingga dua meter ke badan jalan.
Sedangkan pembuatan tambahan separator difokuskan di u-turn eksisting dengan tujuan untuk membatasi putaran lalu lintas. Hal itu lantaran sebelumnya u-turn kerap memicu kesemrawutan dan digunakan menjadi lahan parkir liar.
"Target kita pekerjaan bisa rampung pekan depan.
Tapi kalau ada tambahan kebutuhan penataan, kita menyesuaikan," tegas Guruh.Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma menambahkan, penataan kolong Flyover Roxy meliputi relokasi PKL, trotoar, perluasan area taman dan parkir liar. Penataan dilakukan karena lokasi tersebut kerap dikeluhkan semerawut dan memicu kemacetan.
"Kita tata semua. Saat ini masih terus berproses," ujarnya.
Dhany menuturkan, dari hasil pendataan, terhitung ada 60 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya aktif berjualan di sana. Saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Suku Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Jakarta Pusat untuk merelokasi PKL.
Sementara parkir liar, sambung Dhany, pihaknya bekerja sama dengan pengelola ITC Roxy Mas untuk menampung kendararaan. Di samping itu, pengelola pusat perbelanjaan ITC Roxy Mas diminta memberikan sanksi apabila kedapatan pemilik konter telepon seluler turun ke jalan menjadi PKL.
"Jadi kita ingin melakukan penataan kawasan, bukan hanya penertiban," tandasnya.