Kamis, 01 Agustus 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 655
(Foto: Nurito)
Jajaran Kelurahan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (1/8) sore, mensosialisasikan program bank sampah di RPTRA Udara Segar. Rencananya, bank sampah akan didirikan pada lahan kosong seluas 3,8 hektare yang ada di Jalan SMPN 126 RT 10/03 atau sisi utara RPTRA.
Sosialisasi dipimpin Sekretaris Kelurahan Batu Ampar Abdul Haris, didampingi Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Isra Nur Hikmah.
Abdul Haris mengatakan, sosialisasi ini sebenarnya lebih mengarah pada rencana pembangunan berkelanjutan atas lahan seluas 3,8 hektare yang nota bene sebagai aset Pemprov DKI. Sebab jika lahan dibiarkan dikhawatirkan akan disalahgunakan pihak tertentu.
"Untuk pengamanan aset p
emda, kita tata lahan secara berkelanjutan. Langkah awal adalah membuat urban farming dan saat ini akan dibangun bank sampah," kata Haris.Menurutnya, masyarakat harus diikutsertakan dalam pengelolaan lahan seluas itu agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya, dengan mendirikan bank sampah.
"Di wilayah lain saja, lahan seluas 100 meter bisa dimanfaatkan sedemikian rupa hingga menjadi juara dalam lomba penataan wilayah. Makanya di sini harus banyak inovasinya,' lanjut Haris.
Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Batu Ampar, Isra Nur Hikmah menjelaskan, sosialisasi ini diikuti 30 peserta terdiri dari kader PKK, pengelola RPTRA, Kasatpel Lingkungan Hidup RT RW, LMK, FKDM, LMK, Satpol PP, Bimaspol, Satpel Bina Marga, LH, SDA dan pihak terkait lainnya.
"Ada lahan kosong yang masih bisa dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat. Salah satunya adalah bank sampah. Makanya kita lakukan sosialisasi terlebih dulu," katanya.
Menurutnya, pada lahan seluas 3,8 hektare ini, sekitar 100 meter sudah dimanfaatkan untuk urban farming lengkap dengan kolam gizinya. Kini pihaknya akan membangun bank sampah di lokasi tersebut .
Sementara, Ketua Bank Sampah Batu Ampar, Syarifudin Permana, sangat mengapresiasi pada kelurahan yang berencana membangun bank sampah. Karena memang ini sangat dibutuhkan tempat menampung sampah non organik dari masyarakat maupun hasil penyapuan di zona masing-masing PPSU.
"Kehadiran bank sampah memang perlu diaktifkan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPST Bantar Gebang, Bekasi," ungkapnya.