Rabu, 03 Juli 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 614
(Foto: Istimewa)
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, mengadakan Focus Group Discussion (FGD) membahas Pengembangan Kota dan Kabupaten Kreatif.
Kepala Bidang Data, Informasi, dan Pengembangan Destinasi Disparekraf DKI Jakarta, Hari Wibowo mengatakan, kegiatan yang menghadirkan narasumber dan peserta dari unsur pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif ini, bertujuan memetakan dan mengevaluasi potensi ekonomi kreatif di seluruh wilayah Jakarta.
"Melalui forum ini kami berupaya mengeksplorasi,
mengevaluasi, dan mengembangkan potensi kekuatan, kelemahan, peluang serta tantangan pengembangan ekonomi kreatif di DKI Jakarta," katanya, melalui rilis yang diterima beritajakarta.id, Rabu (3/7).Dilanjutkan Hari, FGD menghadirkan sejumlah narasumber yang ahli di bidangnya,seperti Elizabeth Tioria Gurning (Analis Kebijakan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Republik Indonesia),
Kemudian, Yuliana Rini Dwi Yuliandari (Tim Ahli Program Kabupaten/Kota Kreatif dan PMK3I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Republik Indonesia), dan Ravita Datau (Pendiri & Ketua Jaringan Gastronomi Indonesia).
Dalam presentasinya, Elizabeth Tioria Gurning membahas tujuan dan kemajuan Program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). Program ini bertujuan memetakan dan mengidentifikasi subsektor ekonomi kreatif potensial yang mampu mendorong ekosistem lokal.
Lalu, Vita Datau menjelaskan pendekatan 4P (People, Place, Partnership, Prosperity) yang berfokus pada aktivasi kemitraan kreatif dan peningkatan kemakmuran lokal, sambil belajar dari pengalaman kota-kota kreatif yang sukses dan gagal di dunia.
Sementara itu, Yuliana Rini Dwi Yuliandari memberikan paparan wawasan proses evaluasi dan penilaian mandiri yang digunakan untuk mengidentifikasi subsektor kreatif utama di berbagai wilayah.
"Diskus semakin menarik saat sesi interaktif," ujar Hari.
Dalam sesi interaktif, jelas Hari, isu yang mengemuka mengenai efektivitas program Kabupaten atau Kota Kreatif dan peran koordinasi di tingkat provinsi, dukungan holistik pemerintah, serta sinergisitas antar pemangku kepentingan.
"Semoga peserta bisa memanfaatkan pengetahuan dan strategi yang didapat, guna mengoptimalkan potensi kreatif di wilayah masing-masing," harapnya.
Menurut Hari, hasil FGD ini akan digunakan sebagai acuan untuk merumuskan kebijakan pengembangan ekonomi kreatif di tiap kabupaten dan kota.
"Kami berkomitmen untuk terus memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan program pengembangan kabupaten dan kota kreatif, sekaligus mendukung visi Jakarta menjadi kota global yang kompetitif, " tandasnya.