Senin, 10 Juni 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 679
(Foto: Istimewa)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta kembali menyelenggarakan Business Matching di Balai Pertemuan Grha Ali Sadikin, Balai Kota DKI Jakarta, pada 10 sampai 13 Juni 2024.
Sebanyak 19 perusahaan eksibitor ikut dalam business matching yang ke-13 pada tahun ini.
Belasan perusahaan tersebut telah memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di Jakarta, Bogor, Bekasi Tangerang, Semarang dan Surabaya.
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, pihaknya mendukung P3DN dengan mempertemukan perusahan eksibitor bersertifikasi TKDN dengan para Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Ia menyampaikan, Business Matching P3DN ini digelar untuk membuka peluang bagi produk yang telah dihasilkan oleh industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
“Dalam semarak peringatan HUT ke-497 Kota Jakarta yang mengusung tema Jakarta Kota Global Berjuta Pesona, kota ini tetap menjadi pusat berbagai aktivitas positif yang mendukung perekonomian nasional. Salah satunya adalah Business Matching P3DN,” ungkap Ratu.
Ia menjelaskan, mengingat target belanja PDN yang harus dicapai pada Triwulan II, Ratu mengajak seluruh Perangkat Daerah memastikan para penyedia untuk menyelesaikan kewajiban dalam SPSE dan melaksanakan penyelesaian transaksi sampai Tahap Penilaian Penyedia pada akun SPSE masing-masing.
Selain itu, ia meminta perangkat daerah untuk melaksanakan pencatatan non-tender pada SPSE (termasuk transaksi yang dilaksanakan melalui aplikasi SIPLah pada Dinas Pendidikan) serta pencatatan swakelola pada SPSE untuk pengadaan barang/jasa melalui swakelola.
“Monitoring dan evaluasi capaian P3DN dilakukan secara berkala dan berjenjang, melaksanakan inventarisasi/pencatatan atas informasi transaksi Non-PDN termasuk dokumen pendukung dan berkoordinasi dengan BPPBJ Provinsi DKI Jakarta untuk sinkronisasi data transaksi pada akun SPSE masing-masing,” urai Ratu.
Ia menambahkan, inovasi juga dilakukan dalam kegiatan Business Matching P3DN kali ini yaitu, perubahan metode pengumpulan data ketertarikan dari menggunakan formulir kertas menjadi digital menggunakan aplikasi berbasis web yang dapat diakses baik menggunakan komputer maupun smartphone. Tujuannya, untuk mempermudah mengisi data ketertarikan dan data yang dikumpulkan dapat dipantau secara realtime.
“Kepada para perusahaan peserta Business Matching diharapkan momen ini dapat dipergunakan untuk meyakinkan bahwa produk-produk unggulan bersertifikat TKDN bisa menggantikan bahkan mengungguli produk impor dengan berbagai riset dan inovasi yang sudah dilakukan. Mari kita dukung para pelaku UMKM dengan membiasakan diri menggunakan produk lokal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tandas Ratu.
Sebagai informasi, selain pameran produk bersertifikat beberapa kegiatan juga dilaksanakan pada business matching ke-13 ini antara lain:
a. Sosialisasi Perlindungan Konsumen; b. Monitoring dan Evaluasi Partisipasi Survei Industri Besar Sedang dalam perhitungan PDRB Provinsi DKI Jakarta; c. Sosialisasi Pendaftaran SIINas dan TKDN Industri Kecil; d. Sosialisasi Pemanfaatan Fitur 2FA pada SPSE serta Tips peningkatan nilai P3DN pada SPSE dan E-Purchasing; e. Sosialisasi Pemanfaatan e-Lang dalam Proses Persiapan Pengadaan Barang/Jasa; dan f. Monitoring dan Evaluasi Capaian Target P3DN pada Perjanjian Kinerja TW II Tahun 2024.