Selasa, 04 Juni 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 972
(Foto: Istimewa)
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta mengadakan Pekan dan Pameran Sastra 2024 di Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra HB Jassin, Gedung Ali Sadikin, Kompleks Taman Ismail Marzuki, Kelurahan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada 3 sampai 16 Juni 2024.
Pameran bertema ‘Yang Berkeliaran di Jakarta dan Tertangkap Oleh Kata’ ini menampilkan kekayaan sastra lokal khususnya kesusastraan Betawi dan Jakarta karya pelajar SMA, mahasiswa, guru, komunitas dan pegiat sastra serta masyarakat umum.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Firmansyah mengatakan, Pekan Sastra Jakarta bukan hanya sekadar perayaan kata-kata indah dan gagasan kreatif, tapi juga cerminan dari semangat kebersamaan sebagai masyarakat Jakarta yang majemuk yang senantiasa menghargai dan memelihara warisan budaya yang berlimpah.
Ia menyampaikan, sastra adalah jendela ke dalam jiwa sebuah kota dan melalui Pekan Sastra ini, kami berharap dapat memperluas wawasan dan memperdalam makna dari Jakarta.
“Sastra menjadi bagian penting dari kehidupan berbangsa dan bernegara karena di sinilah terlihat karya dari budayawan, seniman, sastrawan yang diwujudkan dalam suatu ungkapan yakni hasil karya-karya sastra yang tentunya ini merupakan bagian pembangunan suatu peradaban kita ke depan. Tentunya kita juga tetap melegitimasi bahwa kita mempunyai unsur budaya yang cukup tinggi bahkan cukup dikenal di dunia,” ujar Firmansyah, pada pembukaan Pekan dan Pameran Sastra 2024, Senin (3/6) malam.
Ia menyampaikan, Betawi, sebagai sebuah bagian yang tak terpisahkan dari identitas Jakarta, telah memberikan kontribusi besar terhadap Sastra Indonesia.
Firmansyah menjelaskan, karya-karya Sastrawan Betawi tidak hanya menghibur, tetapi mencerminkan kehidupan sehari-hari, tradisi dan nilai-nilai yang berharga bagi masyarakat. Menurutnya, kontribusi Sastra Betawi terhadap perkembangan Kota Jakarta sangatlah signifikan.
“Sastra Betawi juga turut memainkan peran penting dalam membentuk identitas budaya dan memperkaya warisan kultural Jakarta. Pemertahanan warisan budaya, pembangunan identitas kota, pengenalan budaya lokal, pendidikan dan kesadaran budaya, serta pariwisata budaya,” urainya.
Firmansyah mengatakan, Sastra Betawi harus menjadi bagian integral dari perkembangan dan identitas budaya Kota Jakarta karena kontribusinya yang beragam dan signifikan.
Ia menambahkan, dengan memperhatikan dan memelihara warisan Sastra Betawi, Jakarta dapat terus memperkaya budaya dan mengukuhkan posisinya sebagai pusat kebudayaan yang beragam dan dinamis.
“Kehadiran para sastrawan memberikan sentuhan magis pada acara ini. Mereka adalah pilar-pilar kebudayaan yang telah membawa Jakarta ke dalam dunia sastra dengan keindahan kata-kata mereka. Pameran ini membawa semangat kebersamaan dan rasa kebanggaan akan identitas budaya kita serta memberikan inspirasi, hiburan dan kesempatan untuk mengeksplorasi kekayaan sastra dan budaya Jakarta,” ucap Firmansyah.
Kepala Unit Pengelola Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra HB Jassin, Diki Lukman Hakim mengatakan, Pekan dan Pameran Sastra 2024 digelar untuk memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan Sastra Lokal kepada masyarakat luas, baik dari Jakarta maupun luar jakarta.
Adapun tujuannya, untuk berbagi wawasan terkait kesusastraan Betawi dan Jakarta, mendorong ide kreatif di bidang sastra, serta memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-497 Kota Jakarta.
“Melalui pameran ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan literasi, memperkenalkan kekayaan sastra lokal, merayakan identitas budaya Jakarta, membangun komunitas sastra yang solid, menginspirasi kreativitas dan ekspresi, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal,” tandasnya.
Selain pameran, Pekan Sastra akan diisi dengan serangkaian kegiatan yakni Diskusi, Workshop dan Pertunjukan Sastra. Pengisi acara Pekan Sastra ini di antaranya, JJ Rizal, Reda Gaudiamo, Seno Gumira Ajidarma, Melani Budianta, Yahya Andi Saputra, Aldiansyah Azura Andini Nur, Devina Heriyanto, Okky Madasari dan lain-lain.