Selasa, 07 Mei 2024 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 2637
(Foto: Anita Karyati)
Pembuatan 1.000 lilin aroma terapi dari olahan minyak jelantah (mijel) oleh pelajar SMAN 13 Jakarta berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menyampaikan apresiasi kepada komunitas SMAN 13 Jakarta yang berhasil memecahkan rekor MURI dari pembuatan lilin aroma terapi berbahan dasar minyak jelantah.
"Ini kegiatan yang luar biasa. Saya berikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah berkolaborasi melalui tugas dan perannya masing-masing untuk suksesnya rekor MURI ini," ujarnya, Selasa (7/5).
Ali menjelaskan, upaya yang dilakukan tersebut juga menjadi sarana edukasi sejak usia dini bahwa limbah yang dibuang sembarang akan berdampak negatif dan merusak lingkungan. Namun, jika dimanfaatkan dan diolah dengan tepat maka bisa bernilai ekonomi.
"Kepedulian dalam menjaga dan merawat kelestarian lingkungan ini perlu ditanamkan sejak usia dini agar nantinya mereka terbiasa," terangnya.
Ia berharap, SMAN 13 Jakarta dapat menjadi agen perubahan dan relawan-relawan yang bisa memberikan edukasi serta contoh teladan bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.
"Semoga ada sekolah-sekolah lainnya yang berbuat kebaikan dalam pengolahan limbah seperti ini. Mari selamatkan bumi
dan olah limbah mijel ini dengan bijak," ungkapnya.Kepala Sekolah SMAN 13 Jakarta, Tuti Sukarni menambahkan, kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan rangkaian kegiatan aksi nyata menyambut HUT ke-497 Jakarta.
"Kami komunitas di SMAN 13 ingin memberikan kontribusi nyata untuk Jakarta. Salah satunya melalui pemanfaatan mijel untuk lilin aroma terapi," bebernya.
Aksi pemecahan rekor MURI ini, imbuh Tuti, mendapatkan dukungan penuh dari jajaran Pemerintah Kota Jakarta Utara, Jakarta International Container Terminal (JICT), Rumah Sosial Kutub, dan para pemangku kepentingan lainnya.
"Penghargaan rekor MURI ini kami persembahkan sebagai Sukses Jakarta untuk Indonesia. Semoga upaya ini dapat memberi contoh kepada masyarakat untuk berbuat kebaikan kepada lingkungan," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang peserta didik Kelas 11 SMAN 13 Jakarta, Muhammad Ardi Mubarak (16) mengaku senang dan merasa tertantang untuk membuat lilin aroma terapi dari mijel.
"Seru sekali bisa ikut mengolah mijel menjadi lilin. Semua yang kita pelajari dan praktikkan hari ini tentunya bisa menjadi ilmu baru untuk saya dan teman-teman, ternyata limbah mijel ini juga bisa dimanfaatkan," tandasnya.