Rabu, 05 Agustus 2015 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Lopi Kasim 8657
(Foto: Ilustrasi)
Untuk mencari akar masalah tawuran yang kerap terjadi di Johar Baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat menggandeng sejumlah peneliti dari Universitas Indonesia (UI).
"
Dari berbagai kajian yang terus kita lakukan, ternyata aspek ketermarginalkan juga menimbulkan keterputusasaan masyarakat sekitar , mereka jadi tidak percaya diri dan lebih senang nongkrong-nongkrong hingga terlibat tawuran," kata Neng Tina Kartina, Kasubdit Pengabdian Masyarakat Direktorat Lembaga Pengkajian Masyarakat UI (LPM UI), Rabu (5/8).Dari kajian tersebut, kata Neng Tina, pihaknya dan Pemkot Jakpus akan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat dengan membangun eksistensi dan potensi yang dimiliki. "Melalui link yang dimiliki kita juga membuka akses untuk mereka agar mengenal lebih," ujarnya.
Untuk menyelesaikan persoalan tawuran di Johar Baru yang tidak kunjung selesai, lanjut neng Tina, pihaknya meminta kepada seluruh stake holder turut membantu dan mendukung menyelesaikan persoalan tawuran.
"Memang sepertinya ini masalah berat, karena tawuran sudah membudaya, tapi ini jangan dibiarkan dan tawuran ini harus tuntas," ucapnya.
Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Jakarta Pusat, M Fahmi mengatakan, tawuran yang kembali terjadi belakangan ini sudah sangat mengganggu keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang sangat serius, diharapkan dengan melibatkan peneliti dari UI akar permasalahan tawuran dapat dituntaskan.
"Di tahun ini, Pemerintah juga akan membangun dua Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Johar Baru melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR), dengan bertambahnya ruang terbuka di wilayah tersebut diharapkan tawuran tidak terjadi lagi," ungkapnya.