Jumat, 29 Maret 2024 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 8489
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin meminta kepada agar pelaksanaan Gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) ditambah dari satu menjadi setidaknya dua kali dalam satu pekan
Munjirin mengatakan, kebijakan ini harus dilakukan sebagai upaya mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Selatan yang saat ini menjadi tertinggi dibandingkan wilayah lain.
"Saya minta karena ini tinggi kasusnya maka waktu PSN pada hari Jumat bisa ditambahkan hari lain, jadi seminggu dua kali atau lebih," ujarnya, Jumat (29/3).
Menurutnya, upaya preventif mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus penyebab DBD perlu terus dilakukan.
"Kemarin sudah sudah dilaksanakan PSN massal. Saya mohon para camat dan lurah agar memberikan atensi kepada kader Jumantik agar lebih teliti memeriksa jentik nyamuk
," terangnya.Menurutnya, tidak kalah penting adah semua warga harus bisa dan mau menjadi Jumantik mandiri sebagai bentuk kepedulian untuk melindungi diri dan keluarga dari DBD.
"Jangan sampai ada jentik nyamuk. Ayo.dama-sama kita jaga kebersihan lingkungan dan rutin memeriksa tempat yang rawan ada genangan atau kubangan air," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati menjelaskan, Jakarta Selatan saat ini menjadi penyumbang kasus DBD terbanyak di DKI Jakarta dengan jumlah 221 kasus, disusul Jakarta Barat 219 kasus, Jakarta Timur 114 kasus, Jakarta Utara 75 kasus, Jakarta Pusat 50 kasus, dan Kepulauan Seribu dua kasus.
Pihaknya, imbuh Yudi, meminta kepada warga untuk menerapkan PSN dengan 3M Plus yaitu menguras, menutup, mendaur ulang ditambah aksi lain yang mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
"Dalam penanganan kasus DBD ini memang kita sangat membutuhkan peran aktif masyarakat di lingkungan untuk memberantas sarang dan jentik nyamuk," tandasnya.