Kamis, 21 Maret 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 8512
(Foto: Nurito)
Patung buaya berwarna oranye sambil memegang sapu lidi setinggi satu meter, berdiri kokoh di sisi Jalan Raya Lubang Buaya, Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Patung terbuat dari material semen dan pasir yang dibuat PPSU setempat, seolah jadi simbol pelaksanaan penataan kawasan kumuh menjadi bersih, asri dan hijau.
Patung dicat warna warni. Bagian ekor, lengan dan kepalanya berwarna hijau lumut, bagian tubuhnya dicat putih dan oranye. Kemudian di bagian kaki dicat warna hitam dan dibentuk menyerupai sepatu boot.
Gigi taring yang menjulur keluar dicat warna putih. Sementara, gagang sapu yang asli dicat hijau. Patung dipasang di atas pot warna hijau dan biru berukuran 80x80 sentimeter persegi.
Lurah Lubang Buaya, Dede Syaipulah mengatakan, patunh buaya ini dibuat agar lokasi yang sedang ditata ulang ini jadi lebih menarik dan indah.
"Karena terlihat kumuh, maka kawasan ini kita tata ulang. Agar menarik, PPSU juga membuat patung buaya, sebagai maskot Kelurahan Lubang Buaya." ata Dede, Kamis (21/3).
Menurutnya, penataan kawasan unggulan ini melibatkan sekitar 10 PPSU sejak pertengahan Januari lalu. Saat ini, pekerjaan dalam tahap finishing dan targetnya kelar dalam sepekan ini.
"Sekarangi tinggal pengecatan bagian kanstin," ungkapnya.
Menurut Dede, penataan dilakukan PPSU dengan membuat pot berukuran sekitar 1x1 meter pada pohon yang sudah ada. Karena diameter pohon di lokasi itu cukup besar, sekitar 40-60 sentimeter maka pot dibuat segi empat berukuran besar. Agar menarik, pot dicat warna warni.
"Awalnya di lokasi itu banyak sampah berserakan. Makanya kita buatkan pot besar di pohon, agar warga tidak buang sampah lagi," lanjut Dede.
Sarifudin, salah satu anggota PPSU Kelurahan Lubang Buaya menjelaskan, patung buaya ini dibuat empat rekannya, dalam kurun waktu dua pekan.
"Patung serupa juga sudah dibangun di Jalan Pintu 2 TMII,
" tandasnya.