Selasa, 19 Maret 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 8006
(Foto: Istimewa)
Jakarta Lawan Hoaks (Jalahoaks) yang dikembangkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi DKI Jakarta terpilih menjadi nominator ajang World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2024.
Maka itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak seluruh masyarakat berpartisipasi dalam pemungutan suara (voting) yang akan berlangsung hingga 31 Maret 2024. Jakarta terpilih dalam nominasi kategori 16 AL C9. Media.
World Summit on the Information Society (WSIS) adalah forum atau k
onferensi tingkat tinggi dunia yang didirikan guna mendukung pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) dengan mendorong perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).WSIS Forum mengadakan ajang WSIS Prizes setiap tahun untuk memberikan penghargaan bagi proyek-proyek TIK dari berbagai belahan dunia. WSIS Prizes sendiri merupakan forum yang diselenggarakan oleh beberapa organisasi internasional di antaranya, International Telecommunication Union (ITU), United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), United Nations Development Programme (UNDP), dan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Ketua SubKelompok Pelayanan Informasi Publik Dinas Kominfotik Provinsi DKI Jakarta, Harry Sanjaya mengatakan, Jakarta masuk ke dalam nominasi melalui kegiatan Jalahoaks yang dipelopori sejak merebaknya Pandemi COVID-19 di Indonesia dalam menangkal informasi hoaks yang beredar di masyarakat.
“Ini pertama kalinya Jalahoaks ikut event WSIS Prizes, namun Pemprov DKI Jakarta melalui Jakarta Smart City pada tahun-tahun sebelumnya juga pernah menang penghargaan tersebut pada kategori yang berbeda yaitu Tahun 2022 melalui Flood Control System dan tahun 2021 juga masuk nominasi melalui Aplikasi JAKI,” ujar Harry, Selasa (19/3).
Harry menyampaikan, Jalahoaks adalah lembaga periksa fakta pemerintah daerah yang berupaya memerangi potensi disinformasi yang menyebar secara sporadis di seluruh media. Ia menilai, arus informasi di era digital ini tentu tidak bisa dihentikan. Oleh karena itu masyarakat perlu terus memantau dan berpartisipasi aktif.
Ia menjelaskan, penghargaan WSIS Prizes menggunakan metode vote sehingga partisipasi masyarakat sangat diharapkan sebagai bentuk dukungan atas inovasi kanal Jalahoaks.
“Jalahoaks merupakan kanal informasi yang dapat diandalkan warga sebagai media pengecekan fakta dan edukasi literasi digital bagi masyarakat Jakarta. Tentunya dengan pelibatan publik dalam vote, Jalahoaks optimistis bisa menang dan semoga bisa sesuai dengan yang diharapkan,” kata Harry.
Berikut cara untuk berpartisipasi:
1. Klik tautan berikut https://bit.ly/vote-jakarta. Anda akan diarahkan ke laman Log in. Untuk pengguna baru, klik Register as a new user;
2. Isi semua data yang diminta, kemudian klik “Register";
3. Jika semua data benar, Anda akan dikirimkan email verifikasi. Buka email untuk mengkonfirmasi pendaftaran dengan klik “Confirm Registration” di email;
4. Setelah itu kembali Log in dengan e-mail dan password yang sudah dibuat;
5. Klik "VOTE" untuk mulai memilih;
6. Klik "Voting Form" dan pilih satu project untuk setiap kategori;
7. Pilih Jakarta Lawan Hoaks pada Category 16 AL C9. Media; dan
8. Pilih Jakarta Lawan Hoaks dan Klik "Vote For This Project."
Jakarta Lawan Hoaks Sebagai informasi, data demografi di Indonesia menunjukkan mayoritas pengguna media sosial berusia 16 sampai 24 tahun, yaitu sebesar 64,4 persen. Kekhawatiran akan semakin maraknya penyebaran informasi di berbagai media membuat Jalahoaks mengarahkan generasi muda untuk memperoleh informasi yang sehat dan positif.
Dalam implementasinya, Jalahoaks menggandeng Perangkat Daerah di DKI Jakarta, lembaga independen, praktisi, dan pemerintah pusat dalam implementasinya guna merespons permasalahan yang berkembang.
Jalahoaks merespons secepat mungkin terhadap isu-isu yang sedang berlangsung yang memiliki urgensi untuk stabilitas sosial. Misalnya, respons cepat terhadap Covid-19, pengungsi Rohingya, rantai penculikan anak di Jakarta, isu pemilu dan lain-lain.
Tak hanya melakukan klarifikasi fakta, Jalahoaks juga turut melakukan sosialisasi literasi digital dengan melibatkan perempuan, UMKM, pemuda di sekolah, akademisi dan Perangkat Daerah di Jakarta.
Terakhir, netralitas menjadi inti dari Jalahoaks sejak awal. Dengan demikian, Jalahoaks memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai berbagai permasalahan di Jakarta tanpa ada kepentingan tersembunyi di baliknya. Inilah motif utama yang mendorong tumbuhnya Jalahoaks sebagai media pengecekan fakta dan edukasi literasi digital bagi masyarakat Jakarta.