Kamis, 14 Maret 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 8789
(Foto: Istimewa)
Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan tengah mengembangkan platform digital yang dirancang khusus untuk mendukung proses pembelajaran atau dikenal dengan Learning Management System (LMS).
PPKD Jakarta Selatan juga mengenalkan Silatipe yang merupakan akronim dari Sistem Informasi Pelatihan dan Pemasaran sebuah aplikasi yang dapat memonitor pendaftaran peserta pelatihan, informasi kegiatan maupun aktivitas selama pelatihan dan kemampuan para peserta.
Kepala PPKD Jakarta Selatan, Budi Karlia Setiyanto mengatakan, materi yang diberikan oleh para instruktur pada masing-masing kejuruan akan diinput melalui Silatipe setiap harinya. Instruktur akan mengajar dengan sistematis sesuai dengan program yang disusunnya. Dan jika ada halangan dalam mengajar, maka yang menggantikan sudah mendapatkan panduan ajarnya dalam Silatipe untuk tanggal tersebut.
Demikian juga dengan tingkat kehadiran dan pemahaman para peserta atau siswa pelatihan terhadap materi yang diberikan.
“Ada pre-test dan post-test terhadap materi yang sudah terjadwal yang akan diberikan oleh instruktur setiap harinya. Silatipe ini juga untuk menilai dan mengukur apakah peserta pelatihan itu memahami materi yang diberikan. Sehingga ini akan bahan evaluasi ke depannya,” ujar Budi, Kamis (14/3).
Ia menyampaikan, ke depannya melalui Silatipe perusahaan juga akan bisa melihat kemampuan para peserta pelatihan. Artinya, perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan harapan pasalnya semua data dan aktivitas peserta selama pelatihan bisa diakses perusahaan.
Budi menjelaskan, perusahaan-perusahaan bisa melihat materi yang diajarkan oleh instrukrur dan penugasan yang diunggah siswa ke dalam sistem tersebut memastikan bahwa siswa menguasai materi yang diberikan.
“Ada tugas-tugas yang harus peserta atau siswa upload ke dalam sistem tersebut dalam bentuk foto dan video. Intinya tugas tersebut menunjukan bahwa peserta pelatihan memahami dan menguasai kompetensi yang di ajarkan oleh instruktur sehingga pengukuran kemampuan peserta pelatihan menjadi lebih mudah” kata Budi.
Ia berharap, dengan sistem yang dikembangkan ini sektor usaha akan dimudahkan mencari tenaga kerja sesuai dengan keahlian sesuai yang dibutuhkan. Sehingga ketika peserta sudah selesai mengikuti pelatihan dapat direkrut perusahaan.
“Perusahaan bisa membandingkan dan menilai hasil kerja dan kehadiran peserta masing-masing kejuruan. Jadi kalau ada atau sebelum bursa kerja, perusahaan justru sudah memantau dan menyampaikan ketertarikannya untuk merekrut siswa tertentu,” urai Budi.
Ia menambahkan, dibangunnya sistem ini bertujuan sebagai bukti bahwa siswa atau peserta pelatihan telah mengikuti tahapan materi pelatihan di PPKD Jakarta Selatan dengan sungguh-sungguh dan hasilnya bisa dilihat langsung dengan bukti-bukti hasil kerja yang telah dibuat oleh masing-masing peserta.
“Sekarang era digital dan Jakarta juga sedang menuju ke arah Kota Global sehingga kita harus terus beradaptasi dan berinovasi untuk meningkatkan kualitas mutu pelatihan supaya siswa kita memiliki daya saing yang tinggi dalam rangka persiapan Jakarta menuju Kota Global,” tandas Budi.