Selasa, 05 Maret 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 7198
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Ketersediaan gas LPG tiga kilogram di wilayah Jakarta Pusat, hingga Ramadan dan Idul Fitri nanti masih cukup aman.
Hal ini diutarakan Kepala Seksi Konservasi dan Pemanfaatan Energi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Togas Braini, usai memonitoring ke sejumlah agen gas LPG di Jalan Sumur Batu Raya, RT 12/02 Kelurahan Sumur Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (5/3).
"Stok gas LPG di wilayah Jakarta Pusat hingga Idul Fitri nanti, masih aman," tegasnya.
Diungkapkan Togas, pihaknya bersama jajaran Suku Dinas Naketransgi Jakarta Pusat, Biro Ekonomi, BP Migas dan Pertamina melakukan pengawasan guna memastikan stok dan harga jual gas LPG di pasaran.
"Kita ingin memastikan ketersediaan stok dan tidak ada lonjakan harga," katanya, Selasa (5/3).
Menurut Togas, harga gas LPG di pasaran juga masih sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan melalui Pergub Nomor 4 Tahun 2015 tentang HET gas tingkat pangkalan sebesar Rp 16 ribu. Mengenai harga di tingkat pengecer, diakui terdapat variasi harga antara Rp 21-23 ribu.
"Dari pengecer mereka memang mengambil margin dan harga sesuai layanan. Tapi kita pastikan, harga di pengecer juga masih sesuai," ucapnya.
Togas menambahkan, saat ini Pertamina masih melakukan proses pendataan dan sosialisasi serta implementasi awal penerapan pembelian gas LPG tiga kilogram berbasis KTP. Sehingga, nantinya pembelian bisa dilakukan terhadap konsumen yang sudah terdata.
"Kalau untuk masyarakat satu hari satu tabung, tapi UMKM berbeda. Ke depan Pertamina akan keluarkan kebijakan mengatur lebih lanjut seperti apa," tambahnya.
Koordinator Wilayah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Jakarta Pusat, Yuswandi, merespon positif monitoring yang dilakukan Dinas Nakertransgi DKI Jakarta.
"Stok pun sampai saat ini masih sangat baik, tersedia," tandasnya.