Air di Rusunawa Tambora & Daan Mogot Kotor

Selasa, 04 Agustus 2015 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 4588

rusun tambora

(Foto: TP Moan Simanjuntak)

Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tambora dan Daan Mogot mengeluhkan kualitas air di tempat tersebut yang tak layak digunakan. Pasalnya, saat digunakan banyak warga yang terserang gatal-gatal.

Sampel air yang berada di Rusunawa Tambora seperti air teh, warnanya coklat kegelapan. Ini yang menyebabkan warga gatal-gatal

Ria (30), penghuni Rusunawa Tambora, di lantai 6 Blok B No 9 mengatakan, kondisi air di rusun kotor dan terasa asin. Imbasnya, air tidak dapat digunakan untuk minum dan memasak. Tapi hanya mencuci pakaian dan kegiatan MCK lainnya.

“Dipakai untuk mandi saja airnya membuat badan jadi gatal-gatal dan licin. Makanya, untuk minum, terpaksa setiap hari saya dan penghuni rusun lainnya membeli air galon per tiga hari Rp 20.000,” ujar Ria, Selasa (4/8).

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jakarta Barat, Rahmat Bhayangkara menuturkan, pihaknya saat ini sedang menganalis kondisi air tanah di dua lokasi rusunawa tersebut. Hasil peninjauan tim KLH,  Selasa (4/8), untuk Rusunawa Tambora belum memiliki pengelolaan air bersih sehingga belum bisa dilakukan uji coba lebih lanjut.

"Sampel air yang berada di Rusunawa Tambora seperti air teh, warnanya coklat kegelapan. Ini yang menyebabkan warga gatal-gatal," ungkap Rahmat.

Selama ini, pasokan air Rusunawa Tambora menggunakan metode bak penampungan air di bawah tanah. Pasokan air pada bak penampungan yang dialirkan pada rusun berlantai 16 berasal dari dua sumber, yakni air tanah dan Palyja.

“Intinya keberadaan air di bak penampungan di rusun tersebut, dipasok dari  air Palyja yang dicampur dengan air tanah yang selanjutnya disuplai ke unit-unit rusun,’ tutur Rahmat.

Dugaan sementara, kata Rahmat, penyebab keruhnya air di rusun tersebut berasal dari air tanah. Sebab, keluhan penghuni yang mengalami gatal-gatal itu hanya terjadi di Tower A - C rusunawa yang baru. Sementara, di blok rusunawa yang lama yang terinstalasi Palyja tidak ada masalah.

Sedangkan untuk di Rusunawa Daan Mogot, dari tiga sumber air sumur, satu penampungan di antaranya berkondisi sama. Warna airnya kecoklatan hingga membuat banyak penghuni rusunawa Daan Mogot yang tinggal di blok F dan G mengalami gatal-gatal.

“Seharusnya setiap rusunawa tersedia pengolahan air bersih. Kalau sistem pengelolaan sudah terpasang, kualitas air akan jauh lebih baik,” tandas Rahmat.

BERITA TERKAIT
setu penuh sampah

Waduk Peternakan Banyak Sampah

Selasa, 14 Juli 2015 4425

krisis_air_sepatan_rorotan_bayu.jpg

Pasokan Air Bersih di DKI Belum Normal 100 Persen

Kamis, 23 Januari 2014 2110

botol_purifikasi_wahyu.jpg

DKI Dapat Bantuan Alat Penjernih Air dari Singapura

Senin, 17 Maret 2014 3415

Usai Dilantik, Kadis Tata Air Konsolidasi Internal

Penyediaan Air Bersih untuk Pulau Seribu Diprioritaskan

Senin, 06 Juli 2015 4831

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469002

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307715

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284330

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 260942

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196575

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks