Jumat, 23 Februari 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 8342
(Foto: Istimewa)
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta menggelar Workshop Public Speaking untuk Pengelola Perpustakaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Acara ini menghadirkan para ahli public speaking untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka kepada para peserta yang didominasi pengelola perpustakaan RPTRA berpengalaman supaya meningkatkan kemampuan komunikasinya.
Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dispusip DKI Jakarta, Suryanto mengatakan, kegiatan ini memiliki tujuan utama meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum bagi para pengelola perpustakaan RPTRA.
Dia menyampaikan, berbicara di depan umum atau dikenal public speaking merupakan keterampilan yang krusial dalam menyampaikan informasi dengan jelas, menginspirasi pengunjung dan mempromosikan program-program perpustakaan secara efektif.
“Workshop ini menyediakan platform bagi pengelola perpustakaan RPTRA untuk mempelajari teknik-teknik public speaking yang relevan dan berlatih langsung di bawah bimbingan para ahli dalam bidangnya,” ujar Yanto, Jumat (23/2).
Workshop ini mencakup sesi-sesi interaktif yang dirancang khusus untuk membantu peserta memahami dasar-dasar public speaking, mengatasi ketakutan dan kecemasan dalam berbicara di depan umum, serta mengasah kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan percaya diri dan persuasif.
Adapun materi yang disampaikan adalah:
1. Pengenalan konsep dan pentingnya public speaking dalam konteks pengelolaan perpustakaan RPTRA.
2. Pembelajaran teknik-teknik dasar public speaking.
3. Sesi praktik langsung dengan umpan balik dari para instruktur.
4. Tips untuk mengatasi tantangan umum dalam public speaking.
5. Strategi untuk membangun koneksi dengan audiens dan meningkatkan daya tarik dalam presentasi.
“Kami yakin bahwa workshop ini akan menjadi langkah awal berharga dalam memperkuat keterampilan komunikasi bagi para pengelola perpustakaan RPTRA, sehingga mereka dapat lebih efektif dalam menyebarkan pengetahuan dan menciptakan dampak positif dalam komunitas,” tandas Yanto.