Jumat, 16 Februari 2024 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 8148
(Foto: Istimewa)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menghadiri Pameran Foto Jurnalistik dalam rangka Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Ruang Galeri, ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Jumat (16/2).
Pameran yang diselenggarakan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA tersebut mengangkat tema 'Pers, Demokrasi, dan Pembangunan'. Para pengunjung disuguhkan gambaran dunia pers di Indonesia lintas zaman.
Pj Gubernur Heru menuturkan, foto-foto yang dipamerkan mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Didampingi Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN ANTARA, Kemal Gani beserta jajaran Dewan Pengawas dan Direktur Utama Perum LKBN ANTARA, Akhmad Munir beserta jajaran Direksi lainnya, Pj Gubernur Heru melihat foto yang diambil dari berbagai sudut pandang.
"Penyajian foto-fotonya bernilai sejarah yang cukup tinggi. ANTARA juga turut serta untuk merevitalisasi atau menjaga gedung-gedung bersejarah atau tempat di Jakarta. Lokasi ini adalah salah satu yang bersejarah," jelasnya, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta.
Pj Gubernur Heru menyarankan agar Kantor Berita ANTARA bisa bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk menjadikan gedung kantor tersebut sebagai salah satu wisata bagi pelajar.
"Ini bisa menjadi destinasi bagi anak-anak pelajar SD, SMP, SMA, untuk bisa pertama melihat gedung ini dan belajar sejarah yang dihimpun oleh ANTARA. Kalau biasanya anak sekolah berkunjung ke Monas, Balai Kota, Kota Tua, Museum Nasional, ke depan bisa menambah destinasinya ke sini. Terima kasih ANTARA yang konsisten memperkenalkan hasil karya dari awak media," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir mengatakan, setiap pameran foto memang dirancang diadakan di galeri foto yang dinamakan ANTARA Heritage Center. Gedung ini berdiri sejak tahun 1925 yang berlokasi di Pasar Baru.
“ANTARA mendapat kesempatan untuk merenovasi dan revitalisasi untuk menjadi Kantor Pusat ANTARA. Kami berharap akan jadi sebuah revitalisasi semangat perjuangan ANTARA sebagai media milik negara yang dapat memenuhi kepentingan bangsa dan negara,” ujar Munir.