Jumat, 16 Februari 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 7956
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat, Jumat (16/2), melakukan kick off pelaksanaan delapan aksi konvergensi penanganan stunting 2024.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari mengatakan, secara umum pelaksanaan program penanganan stunting di wilayahnya pada 2023 lalu sudah berjalan baik. Namun, pihaknya terus meningkatkan upaya untuk mendukung tercapainya target pengentasan target penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.
"Angka kita jauh di bawah nasional. Namun, kita harus terus meningkatkan upaya agar capaiannya lebih baik lagi," katanya.
Risma berharap, semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Jakpus bisa mengintegrasikan program mereka yang bisa mendukung upaya mengatasi stunting.
Dicontohkannya, pada tingkat kecamatan dan kelurahan terdapat program pemberian makanan tambahan serta di Suku Dinas SDA dan Suku Dinas PRKP ada program Jamban Komunal.
Upaya integratif ini, menurut Risma, sangat efektif dalam mengatasi mengalami persoalan stunting, seperti anak underweigth dan wasting.
"Kita bergandengan tangan untuk menurunkan angka stunitng di Jakarta Pusat, kalau bisa zero di 2024," tegasnya.
Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Pusat, Iqbal menambahkan, hasil evaluasi penanganan stunting 2023 memberi gambaran yang utuh tentang kebutuhan upaya penanganan stunting tahun ini. Karena itu, pihaknya melakukan kick off penanganan stunting 2024 dengan melibatkan seluruh jajaran OPD terkait.
Dia mengungkapkan, seluruh OPD telah memaparkan program terkait stunting yang teranggarkan dalam DPA 2024. Dari paparan tersebut, ungkap Iqbal, pihaknya bisa menyusun timeline pelaksanaan program penanganan stunting dengan melibatkan CSR dan seluruh potensi masyarakat.
"Kita ingin by name by address tepat dapat merasakan program ini. Tidak hanya stunting, prioritas kita juga menangani underweigth dan wasting," tandasnya.