Rabu, 07 Februari 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 9769
(Foto: doc)
Perumda Dharma Jaya melakukan terobosan dalam penciptaan lapangan pekerjaan yakni dengan menawarkan franchise atau waralaba Djawara Fried Chicken kepada masyarakat.
Terobosan ini diyakini tidak hanya dapat membantu meningkatkan perekonomian warga Jakarta, namun juga dapat memperluas bisnis komersial Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI ini.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan, pengembangan bisnis Djawara Fried Chicken melalui waralaba akan mendoron
g terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat.“Dalam pengembangan bisnis, kami selalu berusaha melibatkan masyarakat, sehingga tercipta lapangan pekerjaan. Karena itu, Djawara Fried Chicken akan kita kembangkan dengan skema waralaba. Dengan begitu, siapapun bisa buka usaha Djawara Fried Chicken,” ujar Raditya, Rabu (7/4).
Radit, sapaan akrabnya menjelaskan, perusahaan akan melihat animo dan minat masyarakat terhadap produk makanan cepat saji atau ready to eat (RTE) tersebut. Dia menyampaikan, Djawara Fried Chicken menawarkan produk berupa nasi dilengkapi ayam goreng renyah yang dibanderol dengan harga Rp 15.000.
“Jika permintaan terhadap produk tinggi dan minat untuk membuka waralaba dari masyarakat tinggi, maka membuka peluang waralaba bagi warga yang berminat untuk berwirausaha. Targetnya, di setiap kecamatan ada gerai Djawara Fried Chicken,” kata Radit.
Sementara, Direktur Bisnis Perumda Dharma Jaya, Irwan Nusyirwan mengharapkan, waralaba Djawara Fried Chicken tidak hanya menjual produk RTE, tetapi dapat menjadi supply chain management dengan melibatkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Untuk itu, pihaknya sedang mencari skema waralaba yang tidak memberatkan masyarakat yang berminat.
“Kalau waralaba perusahaan lain yang sudah ada, itu biayanya agak besar. Karena itu, kita perlu memikirkan skema waralaba yang tidak memberatkan masyarakat. Misalnya, kebutuhan modalnya hanya untuk showcase penghangat, alat memasak. Supaya masyarakat Jakarta, khususnya ibu-ibu rumah tangga bisa memulai bisnis dengan modal yang murah,” jelas Irwan.