Kamis, 25 Januari 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 6370
(Foto: Istimewa)
Korsleting listrik menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran di wilayah Jakarta Pusat, selama 2023 kemarin.
Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Ahmad Syaiful mengatakan, dari total 256 kejadian kebakaran pada 2023 lalu, 139 di antaranya dipicu korsleting listrik
, 40 kebocoran gas, lilin empat kejadian, pembakaran sampah 15 kejadian dan rokok 15 kejadian."Ada juga faktor pemicu lain-lain dengan jumlah 44 kejadian selama 2023," ujarnya, Kamis (25/1).
Dilanjutkan Syaiful, dari keseluruhan kejadian tercatat ada delapan korban jiwa dan 22 luka-luka. Sedangkan berdasar lokasi, kejadian kebakaran di bangunan permukiman mencapai 71 kejadian, bangunan umum dan perdagangan 39 serta tujuh kejadian kendaraan bermotor.
Lalu sebanyak 32 kejadian di instalasi luar gedung, 13 lokasi tumbuhan, satu lapak, 15 lokasi sampah dan 78 di lokasi kejadian lain-lain.
Sementara berdasar waktu, kebakaran paling banyak terjadi pada September sebanyak 34 kejadian dan Oktober 33 kejadian.
Lalu, April ada 28 kejadian, Agustus 27 , serta Juni dan Juli masing-masing 22 kejadian.
"Bulan lainnya masih di bawah itu," tegasnya.
Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal, mengimbau agar warga tidak mengurangi kewaspadaan meski belakangan ini sudah memasuki musim penghujan.
Dia juga mengingatkan, agar warga mencabut steker listrik jika tidak digunakan, hindari steker listrik bertumpuk, dan gunakan peralatan listrik sesuai standar.
"Bila ada kejadian, segera laporkan melalui sambungan telepon ke nomor 113 atau datangi pos pemadam terdekat," tandasnya.