Selasa, 23 Januari 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 7112
(Foto: Nurito)
Warga RW 12 Kelurahan Cipinang Melayu (Cipmel), Makasar, Jakarta Timur, sejak 2007 sudah kompak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan penghijauan.
Ketua RW 12 Cipinang Melayu, Asprioyono Hanggo Djalu menuturkan, kekompakan dalam menjaga kebersihan lingkungan ini sudah dimulai sejak 2007 silam. Saat dirinya membuat program dengan nama Kawasan bersih dan Hijau (KASIH), ternyata warga di 11 RT ini sangat kompak. Mereka mau kerja bakti menjaga kebersihan lingkungan dan menghijaukan dengan menanam tanaman di depan rumahnya masing-masing.
"Dari dulu warga sudah rutin melakukan kerja bakti setiap bulan di lingkungannya masing-masing. Bukan hanya di jalan namun juga di dalam rumahnya masing-masing," ujar Hanggo, Selasa (23/1).
Menurutnya, dari kerja bakti ini, satu sama lain warga saling mengisi kekurangannya dalam membangun lingkungan. Sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan kekeluargaan. Ini juga sudah menjadi prinsip yang dipegangnya sampai sekarang.
"Kebersihan adalah kebutuhan dan warga juga memiliki kewajiban untuk menghijaukan lingkungannya masing-masing. Tiap warga harus menanam tanaman di depan rumahnya dan setiap bulan akan dicek untuk updatenya oleh RT dan RW," lanjut Hanggo.
Kebiasan ini, ungkap Hanggo, menganhantarkan wilayahnya banyak meraih juara di tingkat provinsi maupun nasional. Seperti lomba program Kampung Iklim (Proklim) t2022 dan program Badan Pengeolahan Sampah (BPS) nya terbaik di Jakarta. Kemudian, pada 2023 jadi juara pertama Lomba Kampung Bersih.
Adnan (61), warga RT 10/12 Cipinang Melayu menambahkan, aktivitas membersihkan lingkungan dan merawat tanaman sudah jadi hal rutin yang dilakukan.
Sehingga ketika ada Lomba Gotong Royong tingkat provinsi, tidak perlu ada persiapan khusus.
"Kami sudah kompak. Ibu-ibunya juga keluar semua dan menyiapkan makanan atau minuman untuk yang kerja bakti. Semua saling mengisi, sehingga warga betah tinggal di sini, termasuk yang ngontrak," ujar Adnan.
Sementara, Lurah Cipinang Melayu, Arroyantoro menjelaskan, sebenarnya untuk kebersihan lingkungan ini sudah diterapkan di 13 RW. Hanya untuk mengikuti Lomba Gotong Royong tingkat provinsi, pihaknya menyodorkan RW 12. Karena warganya sangat kompak dan memang sudah terbiasa dengan menjaga kebersihan dan penghijauan setiap hari.
"Karena sudah menjadi faktor kebiasaan dalam hal kebersihan maka RW 12 kita sodorkan untuk mengikut lomba kerja bakti gotong royong," tukasnya.
Menurutnya, penilaian lomba kerja bakti gotong royong akan dilakukan pada hari Minggu (28/1). Sedangkan pada hari Selasa ini dilakukan penilaian lomba BPS nya.
"Kami optimis akan memenangkan lomba tingkat provinsi," tandasnya.