Selasa, 16 Januari 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 6554
(Foto: Nugroho Sejati)
Sepanjang 2023, jajaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur telah melaksanakan 5.731 pelatihan pencegahan kebakaran.
Kasudin Gulkarmat Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan, pelatihan diberikan secara teori dan praktik untuk meminimalisir terjadinya kasus kebakaran, khusunya di wilayah pemukiman padat penduduk.
"Sebanyak 5.666 kegiatan dilakukan tanpa menggunakan APBD, bersinergi dengan pihak CSR. Sedangkan 65 kegiatan lainnya menggunakan dana APBD, " papar Muchtar, Selasa (16/1).
Menurutnya, kegiatan sosialisasi non anggaran dilakukan setiap sektor-sektor Gulkarmat di 10 kecamatan. Sosialisasi dilakukan dalam bentuk imbauan menggunakan kendaraan bermotor berkeliling ke pemukiman warga. Selain itu, di sekolah-sekolah dan balai pertemuan warga serta sejumlah kegiatan di lingkungan.
"Termasuk penempelan dan pembagian stiker imbauan waspada ancaman bahaya kebakaran. Penempelan stiker ini biasanya melibatkan unsur kelurahan maupun kecamatan di masing-masing wilayah,"ungkap Muchtar.
Kepala Seksi Pencegahan Kebakaran Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Edi Parwoko menambahkan, selain melakukan sosialisasi pihaknya juga melakukan pembentukan relawan pemadam kebakaran (Redkar) tingkat kelurahan. Dari 65 kelurahan yang ada, saat ini sudah 30 Kelurahan yang memiliki relawan pemadam kebakaran.
"Masing-masing kelurahan memiliki 30 relawan pemadam kebakaran,"ujarnya.
Sedangkan untuk bangunan gedung bertingkat, jelas Edi, dilakukan pembentukan manajemen keselamatan kebakaran gedung (MKKG). Seperti di rumah susun, rumah sakit pemerintah dan lainnya.
Menurutnya , kegiatan ini bertujuan sebagai salah satu upaya pencegahan kebakaran dengan metode sosialisasi, edukasi dan simulasi penanggulangan kebakaran kepada masyarakat secara langsung.
Pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran ini mendapat respon positif dari warga, salah satunya Sekretaris RW 02 Cilangkap, Misran Arief.
Menurutnya, selain dapat teori warga juga diajak praktik melakukan pemadaman api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan karung basah.
"Kita juga mengajak warga untuk selalu waspada ancaman bahaya kebakaran yang dapat terjadi kapan saja," ungkap Arief