Kamis, 11 Januari 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 6710
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Sejak beroperasi kembali pada 2021 lalu, Bank Sampah Dahlia RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, mampu membukukan transaksi hingga Rp 26 juta.
Direktur Bank Sampah Dahlia, Wagiyono mengatakan, capaian transaksi selama dua tahun operasional itu lantaran bank sampah yang dikelolanya juga menerima berbagai macam barang bekas yang memiliki nilai jual dari warga, seperti besi tua dan barang elektronik.
"Jadi kalau bank sampah lain kan hanya menerima kardus, botol plastik dan minyak jelantah, kami juga terima barang bekas bernilai," katanya, Kamis (11/1).
Dijelaskan Wagiyono, Bank Sampah Dahlia ini didirikan sejak 2014. Namun operasionalnya sempat vakum dan baru kembali diaktifkan pada 2021.
Sejak dioperasionalkan kembali, ungkap Wagiyono, pihaknya menerima berbagai tabungan transaksi barang bekas, seperti botol plastik bersih yang dihargai sekitar Rp 4 ribu/kilogram, kardus Rp 1.200/kilogram, tutup botol plastik Rp 1.500/kilogram dan minyak jelantah Rp 4.500/liter.
Untuk besi tua rata-rata yang diterima dari warga dihargai Rp 2.000/kilogram. Sedangkan barang elektronik bekas dihargai antara Rp 100 hingga Rp 250 ribu, sesuai kondisi.
Seluruh transaksi nasabah itu akan dibukukan dalam buku tabungan dan akan dicairkan menjelang hari raya atau tahun baru, sesuai kesepakatan dengan nasabah.
"
Sampai sekarang nasabah aktif kita ada 84 orang. Mayoritas berasal warga RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat," tegasnya.Salah seorang warga RT 04/07 Kelurahan Cempaka Putih Barat, Rame mengaku, rutin setiap pekan elakukan penimbangan berbagai barang yang dikumpulkan seperti kardus, tutup botol plastik dan botol plastik bekas.
"Hasilnya lumayan untuk tambah-tambah. Tahun lalu saya dapat sampai Rp 400 ribu," tandasnya.