Rabu, 10 Januari 2024 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 6664
(Foto: Anita Karyati)
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu terus mendorong warga secara mandiri maupun tergabung dalam kelompok pertanian (poktan) untuk membudidayakan cabai Katokkon.
Kepala Seksi Ketahanan Pangan Sudin KPKP Kepulauan Seribu, Parsan mengatakan, cabai Katokkon merupakan varietas dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
"Cabai Katokkon mempunyai ciri khas rasa yang sangat pedas dibanding cabai rawit biasa dan memilik aroma wangi. Harga cabai Katokkon juga relatif lebih stabil," ujarnya, Rabu (10/1).
Parsan menjelaskan, budi daya cabai Katokkon di Kepulauan Seribu salah satunya dilakukan warga Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Ishak.
"Cara menanam sama dengan cabai rawit pada umumnya. Tadi kami berhasil panen cabai sebanyak empat kilogram dari 12 pohon dalam pot. Ini patut dijadikan contoh," terangnya.
Menurutnya, upaya memperbanyak budi daya cabai ini sesuai arahan dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Pasalnya, cabai merupakan komoditas yang memberikan pengaruh pada inflasi.
"Kita mendorong kembali kelompok tani (Poktan), penggiat urban farming, dan masyarakat untuk menanam cabai, minimal menanam dalam pot," bebernya.
Ia menjelaskan, apabila masyarakat di Kepulauan Seribu mengembangkan tanaman cabai sendiri, maka pasokan cabai tidak lagi bergantung dari luar daerah dan harga cabai bisa lebih stabil.
"Kami akan terus melakukan pembinaan dan ajakan kepada warga untuk terus mengembangkan cabai, minimal satu rumah punya satu polybag tanaman cabai," harapnya.
Penggiat urban farming dari Poktan Anggur, Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Ishak menuturkan, budi daya cabai Katokkon sudah dilakukan ya dalam kurun waktu enam bulan terakhir.
"Dari 12 pot media tanam, hasilnya semua cukup bagus," ungkapnya.
Ia menambahkan, agar tanaman cabai ini dapat tumbuh subur harus dirawat secara rutin, termasuk dengan pemberian nutrisi.
"Alhamdulillah, saya sudah berhasil panen tiga kali. Sementara ini belum untuk komersil, masih sebatas untuk kebutuhan sendiri dan dibagikan ke tetangga," tandasnya.