Selasa, 08 April 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Erikyanri Maulana 5902
(Foto: doc)
Revitalisasi serta gencarnya penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua tampaknya tidak membuat jera para PKL untuk kembali berjualan di kawasan cagar budaya tersebut. Buktinya, di kawasan sekitar Museum Fatahillah kini kembali marak oleh keberadaan PKL.
Pantauan beritajakarta.com, mulai dari halaman depan, hingga sisi kiri museum, khususnya saat malam hari selalu ramai oleh keberadaan PKL. Dengan hanya beralaskan terpal platik, para pedagang yang jumlahnya mencapai puluhan dengan bebas menjajakan dagangan seperti, mainan anak-anak, pakaian, sepatu, aksesoris wanita dan lain sebagainya.
Ramadhan (30), salah satu PKL yang membuka lapak di sekitar Museum Fatahillah menuturkan, ia dan pedagang lainnya terpaksa kembali menggelar lapak di kawasan Kota Tua lantaran mulai longgarnya penjagaan yang dilakukan petugas Satpol PP Jakarta Barat dalam beberapa hari terakhir ini.
"Kami baru berani menjajakan dagangan mulai pukul 20.00-24.00, karena pada waktu itu penjagaan juga sudah mulai berkurang. Mungkin petugas fokus pada pengamanan untuk pemilu," ujar Ramadhan, Selasa (8/4).
Hal yang sama juga diutarakan Nila (40), PKL yang menjual pakaian anak-anak di sekitar Museum Fatahillah. Ia mengaku baru sekitar dua minggu ini kembali berjualan di Kota Tua. "Sebetulnya saya sudah berjualan di kawasan sini (halaman museum Fatahillah) hampir lima tahun. Karena saya tidak dapat lapak relokasi, terpaksa kembali berjualan di sini," ucap Nila.
Menanggapi hal itu, Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Kadiman Sitinjak mengaku sudah menerjunkan personel untuk mensterilkan kawasan Kota Tua dari PKL. Pihaknya pun secara khusus meminta jajaran Satpol PP Kecamatan Taman Sari untuk fokus menjaga kawasan Kota Tua dari PKL.
"Kami masih menempatkan petugas untuk mencegah para PKL. Namun, bila kenyataannya masih ada PKL, tentu segera kami tertibkan. Sebab ini mengganggu keamanan dan kenyamanan pengunjung. Pokoknya segera kami tertibkan," tandasnya.