Sabtu, 25 Juli 2015 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 3305
(Foto: Ilustrasi)
Selama kurun waktu tujuh tahun atau sejak 2008, bus Transjakarta yang mengaspal di jalan Ibu Kota berkurang 165 unit dari total 823 total unit armada pada kontrak lama. Hal ini disebabkan berbagai faktor seperti rusak, terbakar, serta tidak layak jalan.
Direktur Utama (Dirut) PT Transportasi Jakarta, Antonius NS Kosasih menyampaikan, bila merujuk kontrak lama pada 2008, armada bus Transjakarta yang seharusnya ada berjumlah 823 unit dari berbagai tipe. Rinciannya, 156 bus dioperasikan Transjakarta dan 667 unit dioperasikan operator.
"Kondisi per 1 Januari 2015 hanya tersisa 658 unit dengan rincian 156 bus dioperasikan Transjakarta dan 502 dioperasikan operator. Artinya bus yang dioperasikan dalam kurun waktu tujuh tahun sejak 2008 berkurang sebanyak 165 unit," ujarnya, Sabtu (25/7).
Kosasih menjelaskan, sisa 658 armada dari kontrak lama yang ada saat ini bertambah 20 unit dengan kedatangan bus Transjakarta articulated Scania pada 22 Juni 2015 lalu. Bila dijumlah keseluruhan, total armada bus baik yang dioperasikan operator dan PT Transjakarta ada sebanyak 678 unit.
"156 unit armada yang dioperasikan Transjakarta terdiri dari 90 bus articulated dan 66 bus single. Sementara 502 bus yang dioperasikan operator meliputi 126 bus articulated dan 376 bus single. Ditambah bus 20 Scania, total armada berjumlah 678 unit," ungkapnya.
Menurut Kosasih, dari total 678 unit bus tersebut, armada Transjakarta yang layak beroperasi per-1 Januari hingga kini berjumlah 584 dengan rincian 176 unit dioperasikan PT Transjakarta dan 408 unit dioperasikan operator.
"Artinya, jumlah armada bus layak beroperasi yang dioperasikan PT Transjakarta tetap, justru malah bertambah dengan adanya 20 bus baru Scania," tandasnya.