Sabtu, 25 Juli 2015 Reporter: Nurito Editor: Erikyanri Maulana 11658
(Foto: Nurito)
Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur belakangan ini mulai berubah fungsi. Selain menjadi pusat jual beli sayur mayur dan buah-buahan, kini pasar tersebut juga dijadikan terminal bayangan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Sedikitnya enam sampai tujuh PO bus tujuan sejumlah kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur setiap harinya mangkal di pasar ini.
Pak Le (49), salah satu pengurus PO bus yang mangkal di Pasar Induk Kramatjati mengaku, pihak pengelola pasar mematok harga Rp 100 ribu per bus agar bisa mangkal di pasar itu. Setelah dilakukan negosiasi, akhirnya disepakati dari enam PO bus tersebut diwajibkan membayar uang parkir atau sewa lahan sebesar Rp 3 juta per bulan yang dibayarkan ke pengelola pasar.
Adapun PO bus yang mangkal di lokasi itu diantaranya, PO Kramatdjati, Zentrum, Bejeu, Shantika, Dedy Jaya dan Handoyo.
“Dari enam PO bus harus membayar Rp 3 juta per bulan ke pengurus pasar. Angka ini lebih murah dari sebelumnya karena awalnya pengurus pasar minta satu bus bayar Rp 100 ribu," ungkap Pak Le, Sabtu (25/7).
Menanggapi hal ini, Manajer Pasar Induk Kramatjati, Muhammad Salam tidak menampik adanya pembayaran yang dilakukan PO bus ke pengelola pasar. Namun, dirinya mengaku uang dari PO bus langsung disetorkan ke kantor pusat PD Pasar Jaya.
“Awalnya saya keberatan bus AKAP masuk ke pasar. Namun karena alasannya hanya untuk arus mudik maka saya setuju, setelah itu tidak diperbolehkan lagi. Lagi pula kan uangnya saya setorkan ke kas kantor pusat,” ujar Muhammad Salam.
Pantauan beritajakarta.com, bus-bus itu setiap harinya mangkal di areal parkir Pasar Induk Kramatjati tepatnya di sisi timur dekat pintu masuk. Biasanya, keberadaan bus-bus itu tampak mulai dari pukul 14.00 - 19.00.