Dispusip DKI Adakan Bimtek Kearsipan di Sarana Jaya

Rabu, 20 September 2023 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 4505

Dispusip DKI Adakan Bimtek Kearsipan di Perumda Pembangunan Sarana Jaya

(Foto: Istimewa)

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kearsipan Dasar di Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Rabu (20/9).

Semua pencipta arsip diwajibkan untuk membuat daftar arsip aktif

Kepala Dispusip DKI Jakarta, Firmansyah mengatakan, bimtek ini bertujuan mendukung hasil pengawasan kearsipan diharapkan kepada setiap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar dapat membuat dan menetapkan kebijakan kearsipan sebagai pedoman kearsipan di internal unit kerjanya.

"Semua pencipta arsip diwajibkan untuk membuat daftar aktif karena kewajiban pengelola arsip aktif berada di unit pengolah atau di penciptanya," ujarnya, di Kantor Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (20/9).

Firmansyah menjelaskan, arsip yang telah memasuki masa inaktif sesuai dengan Jadwal Retensinya harus dipindahkan dari unit pengolah ke unit kearsipan sesuai prosedur dan dibuatkan daftar arsip inaktif.

"BUMD dalam melaksanakan optimalisasi pengelolaan kearsipan di internalnya agar melaksanakan pemusnahan arsip yang sudah dilakukan penilaian arsip oleh tim penilai dan sesuai prosedur kearsipan," terangnya.

Menurutnya, salinan autentik arsip vital wajib diserahkan kepada Dispusip selaku Lembaga Kearsipan Daerah sesuai dengan Pergub 100 tahun 2018 tentang Program Arsip Vital.

”BUMD wajib menyerahkan arsip statis kepada Dispusip selaku Lembaga Kearsipan Daerah untuk mendukung khazanah arsip serta mendorong arsip sebagai memori kolektif bangsa," ungkapnya.

Ia menambahkan, sesuai dengan Insekda nomor e-0037 tahun 2023 tentang Penanganan Penyelamatan Arsip COVID-19 bahwa BUMD diwajibkan untuk menyerahkan arsip yang tercipta dalam penanganan COVID-19.

Pembangunan Sarana Jaya dapat meningkatkan hasil audit kearsipan di tahun selanjutnya dan menjadi barometer pengelolaan kearsipan di lingkungan BUMD Provinsi DKI Jakarta.

"Semoga Bimtek ini dapat menambah wawasan dan membuka cakrawala pengelolaan kearsipan terhadap pentingnya arsip kepada para peserta," ucapnya.

Ia menginginkan, arsip yang ada di Perumda Pembangunan Sarana Jaya juga bisa menjadi literasi bagi masyarakat luas. Untuk itu, ia berharap arsip yang ada dan bisa untuk publikasi bisa dibukukan.

"Sesuai tugas dan fungsi kita ada keterkaitan antara perpustakaan dan kearsipan. Kearsipan yang ada bisa menjadi suatu cerita faktual yang bisa dibukukan. Nah buku ini bisa kita ekspose sebagai sumber literasi bagi masyarakat agar mereka tahu sejarah Jakarta dari kontribusi yang diberikan Pembangunan Sarana Jaya," kata Firmansyah.

Mengingat pentingnya pendokumentasian dan pengelolaan arsip, imbuh Firmansyah, Dispusip DKI Jakarta akan mengadakan Bimtek serupa di BUMD-BUMD lain.

"Tentu nantinya kita juga ke BUMD lain mengingat pentingnya pengelolaan arsip yang salah satunya bisa menjadi dasar proses perencanaan pembangunan atau kebijakan ke depan," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Andira Reoputra menuturkan, Bimtek tersebut sangat penting karena terkait arsip agar bisa mendokumentasikan yang sudah ada atau terjadi sehingga ke depan bisa lebih baik.

"Kita hari ini mempersiapkan kearsipan sebagai tonggak atau landasan dari kegiatan-kegiatan ke depan, untuk generasi yang akan datang," bebernya.

Bagi Perumda Pembangunan Sarana Jaya, lanjut Andi, arsip sangat penting karena banyaknya dokumentasi perusahaan mengenai pertanahan dan pembangunan di Jakarta. Terlebih, perusahaan sudah berdiri sejak 1969 sehingga banyak sekali dokumen dari puluhan tahun itu yang perlu diarsipkan.

"Melalui pengelolaan atau penyimpanan arsip yang baik ini maka ketika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, termasuk sengketa lahan kita sudah siap. Untuk itu, insan Sarana Jaya harus lebih tertib dan cakap dalam strategi serta manajemen kearsipan," tegasnya.

Ia menyampaikan, sebuah komunitas, lembaga hingga organisasi ketika berganti generasi maka diperlukan historical story agar menjadi bagian literasi. Sebab, literasi sangat penting bagi kita semua.

"Melalui historical story ini generasi berikutnya bisa belajar dari sejarah untuk bisa lebih baik. Ini sebagaimana disampaikan Presiden Soekarno, jangan sekali-kali melupakan sejarah atau Jas Merah," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Dispusip dan Sinematek Indonesia Jajaki Kolaborasi Pengelolaan Arsip

Dispusip dan Sinematek Indonesia Jajaki Kolaborasi Pengelolaan Arsip

Kamis, 14 September 2023 4644

Sudinpusip Jakut Edukasi Pengelolaan Arsip Dinamis Sekolah

102 Perwakilan Sekolah di Jakut Diedukasi Pengelolaan Arsip Dinamis

Kamis, 14 September 2023 4093

Dinas Pusip DKI Gelar Festival Litetasi Jakarta 2023

Dinas Pusip DKI Gelar Festival Literasi Jakarta 2023 

Jumat, 08 September 2023 5349

Dispusip & Perum PFN Jajaki Kerjasama Digitalisasi Arsip

Dispusip dan Perum PFN Jajaki Kerjasama Digitalisasi Arsip

Selasa, 05 September 2023 3605

Dispusip DKI Jakarta, Pelatihan, Pengelolaan, Arsip, Non-kertas

Pegawai Dispusip Dibekali Pelatihan Pengelolaan Arsip Non-Kertas

Jumat, 01 September 2023 4378

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468502

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307237

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285052

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283951

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282629

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks