Senin, 07 April 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 9556
(Foto: doc)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mulai mengganas di wilayah Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, terus meminta korban. Tak ingin lebih banyak jatuh korban, warga berharap puskemas kecamatan setempat segara melakukan pemoggingan massal.
Salah satu warga yang keluarganya menjadi korban adalah Baginda (50) warga RT 11/12, Kelurahan Cengkareng Timur. Dalam sebulan terakhir, sebanyak empat keluarganya, yaitu istrinya, Asima Rohani (43), kedua anaknya, Andre L (11) dan Angel Delani (9) serta adik iparnya, Jesly (38) terserang DBD.
“Dari empat keluarga saya semuanya positif terserang DBD. Tiga di antaranya, yaitu kedua anak saya dan adik ipar dirawat di rumah sakit rata-rata hampir seminggu. Sedangkan istri saya karena DBD-nya masih ringan jadi hanya dirawat di rumah,” ujar Baginda, Senin (7/4).
Baginda berharap dengan adanya kasus tersebut lingkungannya segera difogging. Pasalnya, lingkungan rumahnya terakhir difogging sekitar tiga bulan lalu. Itu pun bukan dilakukan oleh pihak kelurahan atau unit terkait. Tapi, oleh salah satu partai. Bahkan, pemoggingannya tidak merata sehingga tidak membuat nyamuk mati.
“Setahu saya dari Pemkot Jakarta Barat belum pernah dilakukan pemoggingan di wilayah kami. Untuk mencegah penyakit DBD di wilayah kami, mohon unit terkait segera melakukan pemoggingan,” terang Baginda.
Hal senada juga dialami Landong (38) warga RW 05, Kelurahan Cengkareng Timur. Dirinya jadi korban DBD hingga hampir seminggu melakukan rawat jalan di klinik. “Saya berobat ke klinik dan memang terserang DBD. Tapi, karena masih tergolong ringan saya akhirnya hanya dirawat di rumah saja,” jelas Landong.
Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Widyastuti menuturkan, untuk kasus DBD pihaknya biasa mendapat data laporan dari setiap rumah sakit yang pernah merawat pasien kasus DBD. Pihaknya juga berjanji segera melakukan pengecekan dan pemoggingan di wilayah tersebut.
"
Kasus DBD di wilayah Kecamatan Cengkareng cukup tinggi, yaitu sudah mencapai 124 kasus dari bulan Januari hingga Maret 2014 ," katanya.