Kamis, 10 Agustus 2023 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 3702
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) DKI Jakarta menggelar pameran koleksi arsip di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Pameran bertajuk, ‘Tua di Jalan’ yang dibuka oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) DKI Jakarta, Widiyastuti akan berlangsung hingga tanggal 20 Agustus 2023. Pameran ini terbuka untuk umum dan berada di luar area berbayar stasiun MRT Bundaran HI sehingga warga dapat datang untuk menikmati koleksi arsip milik Dinas Pusip DKI.
Widiyastuti mengapresiasi digelarnya pameran koleksi arsip di Stasiun MRT Bundaran HI yang diselenggarakan oleh Dinas Pusip bersinergi dengan PT MRT Jakarta.
Menurutnya, pameran ini memberikan wacana atau wawasan baru kepada generasi muda dan semua pihak, bagaimana cara mengelola kearsipan secara baik.
“Kami mengapresiasi diselengarakannya pameran koleksi arsip yang sangat menginspirasi dan memberikan pemahaman seputar pengelolaan arsip sebagai bagian menjaga budaya dan sejarah bagi peradaban Jakarta di masa mendatang," ujar Widiyastuti, Kamis (10/8).
Ia juga berharap pameran serupa bergulir rutin dari tahun ke tahun serta menggandeng banyak komunitas yang di dalamnya mengandung pesan bahwa semua pihak peduli kearsipan sebagai bagian menjaga peradaban budaya dan sejarah kota.
"Selamat dan sukses kepada Dinas Pusip dan MRT Jakarta atas terselenggaranya pameran koleksi arsip ini. Semoga kita selalu diberikan kemudahan berinovasi dan berkreasi untuk Jakarta yang lebih baik," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pusip DKI Jakarta, Firmansyah menuturkan, pameran koleksi arsip bertajuk, ‘Tua di Jalan’ menggambarkan perkembangan Jakarta yang terekam di sejumlah jalan ikonik Jakarta yang secara tidak langsung menggambarkan hubungan timbal balik antara perkembangan, perubahan kota, dan warga dengan pembangunan jalan dan sarana lainnya
"Koleksi arsip yang tersimpan dalam bentuk audio dan visual menggambarkan perkembangan teknologi serta menyimpan momen bersejarah dipamerkan untuk mengajak warga melakukan napak tilas dan melihat kembali bagaimana Jakarta di masa lampau," tuturnya.
Ia menambahkan, pameran akan membagikan berbagai koleksi arsip menjadi lima era yang berbeda, yakni pemerintahan Batavia, pendudukan Jepang dan awal kemerdekaan, dekade 1960an, penyusunan rencana induk Kota Jakarta pertama, hingga era metropolitan.
"Kami berharap pameran ini bisa menjadi sarana rekreasi, informasi, dan juga edukasi mengenai arsip kepada publik," tandasnya.