Rabu, 26 Juli 2023 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 3743
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menggelar Festival Ekonomi Sirkular (FES) 2023 yang berlangsung di Taman Menteng, Jakarta Pusat, 26 - 27 Juli 2023.
Beragam kegiatan akan meramaikan FES 2023 seperti, pameran, talkshow, sharing session, workshop, dan lomba. Festival ini digelar untuk mendukung program pengurangan sampah di sumber sekaligus meningkatkan peran serta masyarakat dan stakeholders dalam implementasi ekonomi sirkular.
"Pemprov DKI terus berupaya mengelola 7.800 ton sampah yang ditimbulkan melalui penerapan sistem RDF di TPA Bantargebang dan akan dibangun pula di Rorotan, Jakarta Utara. Kami juga terus berupaya mengurangi sampah dari sumber melalui program bank sampah dan pengembangan budi daya maggot bersinergi bersama masyarakat dan komunitas pecinta lingkungan," ujar Afan Adriansyah Idris, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda Provinsi DKI Jakarta, usai membuka FES 2023 di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/7).
Afan juga berharap, Dinas LH DKI Jakarta lebih gencar menyosialisasikan budi daya maggot sebagai peluang usaha bagi masyarakat untuk memperoleh penghasilan.
"Tanpa dukungan warga, upaya mengurangi sampah dari sumber di Jakarta tidak akan berjalan optimal," katanya.
Sementara, Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto menuturkan, sebagian besar masyarakat masih asing dengan konsep ekonomi sirkular.
"Festival ekonomi sirkular ini komitmen dari DLH untuk mengedukasi masyarakat untuk lebih sadar terhadap ekonomi sirkular yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan," tuturnya.
Menurut Asep, ekonomi sirkular juga akan terjadi jika pengelolaan sampah di sumber dilakukan secara baik.
"Sampah bila bisa dikelola baik dari rumah, selain akan ada manfaat untuk kesehatan, juga akan ada manfaat bagi kesehatan ekonominya," ungkapnya.
Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 1 DKI Jakarta dan Banten, Sabarudin menambahkan, peluang ekonomi sirkular dari pengelolaan sampah yakni tanpa batas, sustainable, dan akan dipakai terus-menerus.
Sebab, berdasarkan kajian, potensi
ekonomi dari hasil pengelolaan sampah di Jakarta mencapai triliunan rupiah. Contoh, budi daya maggot hidup Rp 1,8 triliun, pupuk cair Rp 3,8 triliun, pupuk padat Rp 1,3 triliun, serta menciptakan 1,3 juta lapangan pekerjaan baru."Untuk itu, OJK akan mengajak perbankan masuk ke dalam ekosistem ekonomi (sirkular) lingkungan hidup karena manfaatnya besar dan terus berlanjut," tandasnya.