Kamis, 20 Juli 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 3882
(Foto: Nugroho Sejati)
Usai pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di seluruh tingkatan pendidikan di Jakarta, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau kegiatan belajar mengajar (KBM) peserta didik baru di SMA Negeri 21 Jakarta dan SMP Negeri 99 Jakarta, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (20/7).
Dalam tinjauannya, Pj Gubernur Heru mengapresiasi pelaksanaan MPLS berlangsung lancar.
"Hari ini saya ke SMAN 21 dan SMPN 99 untuk melihat kesiapan peserta didik baru, dari SD ke SMP dan dari SMP ke SMA. Saya lihat anak-anaknya baik-baik dan semangat belajarnya tinggi. Saya apresiasi MPLS di sekolah Jakarta dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Semoga para peserta didik baru semakin semangat belajar di sekolah baru mereka," kata Pj Gubernur Heru dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta.
Saat menyapa para peserta didik baru di kedua sekolah tersebut, Pj Gubernur Heru mengingatkan para siswa agar belajar dengan tekun dan mengembangkan karakter yang baik selama menempuh pendidikan.
"Kalian sudah diterima di sekolah negeri dan telah melewati MPLS dengan baik. Karena itu, saya harap anak-anak semua dapat belajar dengan tekun dan memiliki karakter yang baik," ujar Pj Gubernur Heru.
Menurut Pj Gubernur Heru, karakter baik tersebut tidak hanya sopan santun, tetapi juga para siswa harus dapat mencegah tindakan perundungan atau bullying antarsiswa dan tidak terpengaruh untuk ikut tawuran.
"Untuk masa depan kalian yang lebih baik, tidak boleh ada bullying dan tawuran. Kalau terbukti, KJP (Kartu Jakarta Pintar) bisa dicabut," tegas Pj Gubernur Heru.
Selain itu, dalam kunjungannya di SMAN 21 Jakarta, Pj Gubernur Heru turut memberikan usulan agar setiap hari selama lima menit, para siswa dapat maju ke depan kelas untuk bercerita tentang berbagai hal. Dengan begitu, para siswa dapat memiliki keberanian berbicara di depan publik dan memupuk rasa percaya diri.
Pj Gubernur Heru pun berpesan kepada Kepala Sekolah dan para pengajar untuk memperhatikan peserta didik di sekolah masing-masing, terutama kehadiran dan kelengkapan perlengkapan sekolah, seperti buku paket, agar kegiatan belajar-mengajar berjalan dengan baik.
“Saya minta lebih diperhatikan lagi dan dipastikan semua siswa sudah mendapatkan alat belajar,” pungkasnya.