Sabtu, 08 Juli 2023 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Toni Riyanto 3699
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Sebanyak 101 Calon Guru Penggerak (CGP) dari Suku Dinas Pendidikan Wilayah I dan II Jakarta Utara memamerkan hasil karya mereka di kegiatan Festival Panen Hasil Belajar Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan ke-7 di Yayasan Santo Yakobus Jalan Pegangsaan Dua, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Sabtu (8/7).
Para guru yang mengikuti program CGP tersebut memamerkan hasil karya dalam bentuk produk dan program dalam pengajaran setelah rampung mengikuti kegiatan lokakarya yang telah dijalani selama enam bulan.
Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidik Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara, Akhmad Solihin mengapresiasi hasil karya para CGP yang disusun secara berkelompok. Kegiatan ini adalah akumulasi dari hasil lokakarya yang telah dijalani dan menjadi tolok ukur hasil dari proses belajar mereka.
"Hasil kebaruan yang ditemukan teman-teman CGP ini memiliki inovasi berbeda. Kalau dikumpulkan hasilnya tentu akan mempengaruhi kualitas pendidikan," terangnya.
Akhmad optimistis, program P ini bisa meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah. Sehingga ke depannya berimbas terhadap kualitas pendidikan di Jakarta Utara secara keseluruhan.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara, Purwanto berharap para CGP ini bisa segera menuntaskan pendidikan mereka dan lulus mendapat predikat guru penggerak. Tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran, diharapkan para guru penggerak ke depannya menjadi kader dan penerus kepemimpinan di sekolah masing-masing.
Menurut Purwanto, Jakarta Utara ke depan membutuhkan kader pemimpin sekolah lantaran banyak dari kepala sekolah negeri yang ada akan memasuki masa purna tugas. Dicontohkannya, pada tahun depan di tingkat sekolah dasar saja membutuhkan ratusan kepala sekolah.
"Kami berharap angkatan tujuh ini segera selesai dan lulus semuanya. Karena kalau mengandalkan angkatan lima saja jumlahnya tidak cukup," ungkapnya.
Ia berharap, keberadaan mereka akan memacu guru-guru lain untuk mengikuti jejak mereka menjadi guru penggerak. Sehingga, ke depan Jakarta Utara semakin banyak memiliki tenaga pendidik berkualitas dan kader pemimpin sekolah.
Sementara itu, Penanggung Jawab Kegiatan Program PGP Angkatan 7 BBGP Kota Jakarta Utara, Sri Wahyuni mengatakan, program PGP merupakan rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI dan dilaksanakan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan bersama Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) di seluruh Indonesia.
"Selama proses pendidikan, para peserta dibekali dengan berbagai materi seperti kepemimpinan pembelajaran dan meningkatkan kompetensi mandiri agar mampu melakukan proses pembelajaran yang berpusat pada murid. Kemudian, mereka juga diajarkan membuat refleksi agar mampu membuat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan lapangan," bebernya.
Secara teknis, lanjutnya, kegiatan PGP dilakukan dengan metode pelatihan secara daring, belajar bersama teman sejawat serta belajar bersama nara sumber, fasilitator dan pengajar praktik. Selama proses berlangsung mereka didampingi oleh tiga fasilitator dan 15 guru pengajar.
Ia menambahkan, kegiatan Panen Hasil Belajar merupakan hasil dari proses belajar dari enam bulan. Setelahnya, pada pertengahan atau akhir Juli ini mereka akan mengikuti pleno sidang kelulusan.
"Proses penilaiannya selama enam bulan ini telah berjalan dari fasilitator dan pengajar. Pleno dan hasilnya nanti akan dilakukan secara nasional serta diumumkan saat penutupan nanti," tandasnya.